Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Marak Beredar Busi Palsu di Toko Online

Kompas.com - 07/10/2019, 09:01 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski berbelanja online kini jauh lebih fleksibel, namun secara risiko ternyata menyimpan bahaya laten yang sangat merugikan. Paling sering seperti kasus-kasus penipuan.

Bahkan saat ini juga ikut merambah sampai ke produk-produk dunia otomotif, contohnya seperti pemalsuan busi.

Seperti dilansir dari Carscoops, sebuah lembaga yang menamakan diri Federal Chember of Automotive Industries (FCAI) di Australia, menemukan fakta bila 60 persen busi yang dijual online adalah palsu.

Baca juga: Cara Benar Pasang Busi Motor, Jangan Sampai Slek

Paling mengerikan, busi yang dipalsukan dan dijual melalui toko online tersebut sulit untuk dikenali secara kasat mata karena hampir sama dengan aslinya.

Ilustrasi pemalsuan busi Ilustrasi pemalsuan busi

Selain itu, oknum yang menjual busi palsu tersebut juga sampai berani mengemas dan mendagangkan busi tersebut langsung dengan merek pabrikan, seperti Nissan, Mazda, Honda, dan Toyota.

"Kami memiliki para ahli yang memeriksa kemasan dan busi, bahkan mereka hampir tidak dapat membedakannya. Anda tidak akan tahu itu palsu sampai anda terlambat sudah menggunakannya," kata Kepala Eksekutif FCAI Tony Weber, yang dikutip dari Carscoops, Minggu (6/10/2019).

Juga Marak di Indonesia

Menariknya, kejadian pemalsuan busi yang dijual secara online ternyata bukan hanya di Australia saja, namun juga banyak terjadi di Indonesia. Apalagi saat ini peredaran e-commerce cukup menjamur di Tanah Air.

"Sebenarnya di Indonesia juga ada beberapa kasus yang kita temui, bahkan belum lama ini kita juga baru menemukan busi NGK yang dipalsukan dan dijual melalui lapak jual-beli online terbesar dengan harga yang murah," kata Technical Support Product Specialist NGK Busi Indonesia Diko Okataviano, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (6/10/2019).

Baca juga: Risiko Salah Pilih Busi Buat Motor

Menurut Diko, secara tampilan busi yang dipalsukan oleh okun-oknum tersebut memang terbilang bagus, hampir menyerupai aslinya.

Cek busi mobilwww.amazon.ca Cek busi mobil

Namun setelah dilakukan penelusuran serta pengecekan lebih lanjut mengenai busi yang dijual tersebut, hasilnya busi itu memang memiliki kualitas yang di bawah rata-rata dan dinyatakan palsu.

"Saya beli dan bawa ke kantor untuk pegecekan kualitas, hasilnya memang palsu. Setelah itu baru kita gerak dengan tim legal untuk mengusutnya. Ini sangat penting untuk diperhatikan semua pihak, bukan hanya end user saja tapi juga pelaku besar seperi bengkel, karena sudah banyak korbannya, bahan sampai ada salah merek mobil Jepang yang juga tertipu soal ini," kata Diko.

Lebih lanjut Diko menjelaskan, NGK saat ini sudah memiliki beberapa pergerakkan untuk memberantas peredaran busi palsu yang ada di toko-toko online. Salah satunya dengan memberikan edukasi mengenai busi kepada pelanggan, komunitas, dan bengkel-bengkel.

Baca juga: Cara Mudah Merawat Busi Tetap Prima

Busi NGKStanly/Otomania Busi NGK

Dia juga menjelaskan agar konsumen, lebih waspada ketika membeli busi atau produk otomotif lainnya melalui jalur toko online. Jangan terlena dengan harga murah tanpa melihat langsung fisiknya.

"Kalau diprediksi saat ini mungkin peredaran busi palsu di toko-toko online jumlahnya mencapai 10 sampai 20 persen. Memang beli secara online ibaratnya beli kucing dalam karung, jadi harus lebih waspada atau bila mau pasti beli di bengkel resmi sekaligus," ujar Diko.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com