Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembarang Isi BBM Bikin Umur Busi Lebih Singkat

Kompas.com - 08/07/2019, 08:42 WIB
Stanly Ravel,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meski kecil, namun busi pada kendaraan memiliki peran penting untuk proses pengapian mesin kendaraan. Berfungsi memercikkan bunga api guna pembakaran bahan bakar dan udara, busi tak bisa dianggap remeh karena kaitannya langsung ke performa.

Sebagian pemilik mobil kerap bertanya, kenapa setelah memasang busi baru namun performa mesin tetap sama. Bahkan terkadang usia pemakaiannya lebih singkat yang membuat pengguna mobil harus mengganti busi lebih cepat dari waktu yang seharusnya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Suparna selaku Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, mengatakan, ada salah satu kebiasaan rutin pemilik mobil yang tanpa disadari berimbas pada usia busi, bahkan membuat tenaga terkesan loyo. 

Baca juga: Cara Mudah Merawat Busi Tetap Prima

"Busi memang memiliki masa pakai, biasanya itu sekitar 40.000 km untuk busi biasa dan lebih lama yang jenis iridium. Permasalahan busi terkadang sudah minta ganti sebelum waktunya tergantung banyak faktor, keseringan karena pola kebiasaan pemilik kendaraaan yang tak sesuai mengisi bahan bakar," kata Suparna kepada Kompas.com, pekan lalu.

Suparna menjelaskan, setiap mobil yang dikeluarkan dari pabrik dan dipasarkan sudah ada ketentuan pengunaan jenis bahan bakar yang wajib dikonsumsi. Misal untuk mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) atau MPV layaknya Avanza yang minimal menggunakan Research Octane Number atau RON 92 atau sekelas Pertamax.

Pengujian BBM menggunakan metode full to fullKompasOtomotif - Setyo Adi Pengujian BBM menggunakan metode full to full

Nah, bila sering menggunakan RON di bawah yang sudah ditentukan, maka efeknya akan berpengaruh pada usia busi. Tidak hanya itu saja, penggunaan BBM yang tak sesuai juga berimbas pada proses pembakaran yang tidak sempurna dan membuat performa mesin tidak optimal.

Baca juga: Tangki Bensin Sebaiknya Jangan Sampai Kurang dari Setengah

Suparna menjelaskan semakin tinggi nilai oktan dari jenis BBM, maka makin kecil pula tingkatan residu yang dihasilkan dari proses pembakaran. Dampaknya, ruang mesin tak cepat kotor.

"Akibat BBM yang tidak sesuai, pembakaran menjadi prematur, sisa pembakaran akan meninggalkan residu yang mengotori ruang bakar, termasuk klep dan kepala busi. Performa turun, usia pemakaian busi pun akan lebih cepat," papar Suparna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau