JAKARTA, KOMPAS.com - MotoGP Inggris cukup menarik perhatian apalagi setelah drama Valentino Rossi soal catatan waktu. Hasil latihan bebas Rossi yang tadinya sempat dibatalkan ternyata kembali diperhitungkan.
Topik lainya masih seputar mobil dinas keperesidenan dan menteri yang akan tiba bulan depan. Belum lagi Roy Suryo menyindir pengadaan kendaraan dinas, yang kata dia seharusnya tidak membeli, tetapi sewa di rental.
Penasaran seperti apa, berikut ini lima berita terpopuler di kanal Otomotif pada Sabtu 24 Agustus 2019:
1. Drama MotoGP Inggris, Catatan Waktu Rossi Urung Dibatalkan
Baru sesi latihan hari pertama untuk MotoGP Silverstone, Inggris, sudah langsung diwarnai drama. Catatan waktu Valentino Rossi yang tadinya sempat dibatalkan ternyata kembali diperhitungkan.
Hal tersebut terjadi saat FP2, tepatnya di tikungan enam. Sekilas, Race Direction menyatakan bahwa catatan waktu Rossi dibatalkan karena melewati batas luar sirkuit yang telah ditentukan.
Posisi Rossi pun tertahan di urutan ke-17 dengan catatan waktu hanya 2 menit 1,092 detik. Namun, setelah Race Direction menilik kembali melalui foto yang ada, ternyata kedua ban Rossi belum sempat keluar jalur.
Baca juga: Drama MotoGP Inggris, Catatan Waktu Rossi Urung Dibatalkan
2. Quartararo Pecahkan Rekor Marquez di MotoGP Inggris
Fabio Quartararo berhasil memecahkan rekor lap tercepat di Sirkuit Silverstone. Hal itu dilakukannya di sesi latihan kedua FP2 dengan catatan waktu 1 menit 59.225 detik.
Catatan waktu yang ditorehkan Quartararo mematahkan rekor milik Marc Marquez di tempat sama pada 2017, dengan catatan waktu 2 menit 01.560 detik di tempat yang sama.
Meski mengukir waktu tercepat, pada awalnya catatan waktu Quartararo dianggap tidak sah. Sebab motor Yamaha YZR-M1 pebalap asal Perancis itu dikira menginjak batas trek warna hijau di tikungan keenam.
Baca juga: Quartararo Pecahkan Rekor Marquez di MotoGP Inggris
3. Mobil Dinas Menteri Jokowi, Crown Hybrid Tiba Bulan Depan
- Toyota Crown 2.5 HV G-Executive terpilih sebagai mobil dinas baru untuk menteri kabinet Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) periode 2019-2024. Sedan mewah itu diimpor utuh dari Jepang secara utuh (Completely Built Up/CBU) dan diprediksi tiba di Indonesia bulan depan.
PT Astra International Tbk-TSO punya tugas menyediakan 101 unit Crown 2.5 HV G-Executive setelah memenangkan tender penyedia kendaraan para Menteri Anggota Kabinet dan pejabat setingkat. Sedan mewah ini menggantikan Crown Royal Saloon yang sudah digunakan lebih dari 10 tahun.
"Semua unit sampai di bulan September mendatang," kata Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy saat dikonfirmasi oleh Kompas.com, Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Baca juga: Mobil Dinas Baru Menteri Jokowi, Crown Hybrid Tiba Bulan Depan
4. Bisnis Bikin Mobil Jadi Kinclong Sedang Tren
Bisnis membuat tampilan mobil menjadi kinclong atau istilahnya Coating sedang tren. Kondisi ini bisa dilihat dari semakin banyak unit usaha dibidang melindungi cat pada bodi mobil di pasar.
Secara fungsi, coating ini mampu melindungi cat pada bodi mobil dari oksidasi, goresan-goresan halus serta memberi efek kilap lebih lama.
"Semakin banyak bengkel yang menawarkan jasa itu kepada pemilik mobil. Itu artinya sedang menjadi tren, karena secara kebutuhan pun ikut meningkat," ujar Christopher Sebastian, Presiden Direktur Makko Group kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Christopher melanjutkan, yang perlu digaris bawahi konsumen jangan sembarangan dalam memilih produk atau tempat coating. Sebab, tidak sedikit yang hasilnya di bawah rata-rata, tetapi harganya dipatok tinggi.
Baca juga: Bisnis Bikin Mobil Jadi Kinclong Sedang Tren
5. Roy Suryo Sarankan Mobil Menteri Sewa dari Rental
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, mengkritik soal anggaran dana mobil dinas baru para menteri pembantu kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2019-2024.
Menurut Roy, dana Rp 147 miliar yang diketahui untuk membeli "sedan mahkota" Toyota Crown 2.5 Hybrid, merupakan pemborosan bagi negara.
"Mungkin menteri ingin kenyamanan kemudian kecapatan. Negara ini juga harus berhemat, anggaran Rp 147 miliar untuk kebutuhan menteri adalah pemborosan," kata Roy saat dijumpai oleh wartawan dalam diskusi Teraskita mengenai Kendaraan Listrik Sebagai Solusi Polusi Udara dan Pengurangan Penggunaan BBM di Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Roy mengatakan, harusnya uang membeli mobil dinas para menteri dialihkan ke sistem penyewaan mobil saja. Apabila menggunakan cara seperti itu, negara bisa lebih berhemat sementara dari segi kendaraan yang disewa juga tidak kalah nyaman untuk digunakan menteri.
Baca juga: Roy Suryo Sarankan Mobil Menteri Sewa dari Rental
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.