JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, mengkritik soal anggaran dana mobil dinas baru para menteri pembantu kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode 2019-2024.
Menurut Roy, dana Rp 147 miliar yang diketahui untuk membeli "sedan mahkota" Toyota Crown 2.5 Hybrid, merupakan pemborosan bagi negara.
"Mungkin menteri ingin kenyamanan kemudian kecapatan. Negara ini juga harus berhemat, anggaran Rp 147 miliar untuk kebutuhan menteri adalah pemborosan," kata Roy saat dijumpai oleh wartawan dalam diskusi Teraskita mengenai Kendaraan Listrik Sebagai Solusi Polusi Udara dan Pengurangan Penggunaan BBM di Jakarta, Jumat (23/8/2019).
Baca juga: Ini Spesifikasi Mobil Menteri Toyota Crown 2.5 HV G-Executive
Roy mengatakan, harusnya uang membeli mobil dinas para menteri dialihkan ke sistem penyewaan mobil saja. Apabila menggunakan cara seperti itu, negara bisa lebih berhemat sementara dari segi kendaraan yang disewa juga tidak kalah nyaman untuk digunakan menteri.
Sementara untuk mobil Jokowi sendiri yang diketahui kembali menggunakan merek asal Jerman, dinilai Roy tidak ada masalah. Hal ini lantaran masalah protokoler yang menyangkut sisi keamanan dari pemimpin negara.
"Rental saja harusnya bisa, itu solusi. Saya sendiri pernah menduduki posisi itu, ketika menggunakan kendaraan dinas milik negara dan ada masalah, itu ribet mengurusnya. Harus ke Setneg dulu, tapi kalau rental perusahaan rentalnya pasti akan segera mengganti baru," ujar Roy.
Tender mobil dinas untuk menteri dimenangkan oleh PT Astra International Tbk-TSO. Mobil yang akan disodorkan adalah sedan mewah Toyota Crown 2.5 HV G-Executive sebanyak 101 unit. Mobil ini memang cukup mahal, lantaran diproduksi di Jepang dan didatangkan ke Indonesia dalam bentuk CBU.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.