BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan HPM

Awas! Perhatikan 5 Hal Ini untuk Menghindari Kecelakaan Lalu Lintas

Kompas.com - 23/08/2019, 07:58 WIB
Alek Kurniawan,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia pada 2018 mengalami peningkatan dibandingkan 2017.

Melansir Kompas.com, Jumat (18/1/2019), kecelakaan yang terjadi pada 2017 tercatat sebanyak 104.327 kejadian. Kemudian, meningkat menjadi 107.327 kejadian pada tahun berikutnya.

Bila dihitung secara korban yang meninggal dunia, rata-rata mencapai 30.000 orang per tahun atau 80 jiwa per hari.

Data di atas menjadi alarm khusus bagi para pengendara agar selalu waspada dalam setiap perjalanan. Mulai dari mematuhi rambu-rambu lalu lintas hingga selalu mengecek kendaraan secara rutin.

Untuk selengkapnya, simak ulasan Kompas.com berikut ini.

1. Rutin cek kendaraan

Pemeliharaan kendaraan secara optimal merupakan langkah pertama supaya Anda bisa terhindar dari kecelakaan lalu lintas. Perawatan yang dilakukan pun tak bisa asal. Sebab, akan berdampak pada seberapa panjang usia mobil bisa tetap layak pakai.

Kalau perawatannya cenderung asal, performa si kuda besi pun akan berkurang. Bahkan lebih parahnya, mobil akan terkendala saat dalam perjalanan sehingga bisa membahayakan diri sendiri dan pengemudi lainnya.

Untuk itu, lakukan beberapa perawatan rutin seperti mengecek kondisi aki, memeriksa radiator, mengontrol timing belt, dan mencermati pelumas atau oli mesin. Selain Anda bisa mengecek secara harian, lakukan juga perawatan rutin di bengkel.

2. Jaga kecepatan

Jangan tergesa-gesa dalam berkendara. Selalu jaga kecepatan sesuai dengan rambu-rambu yang berlaku di setiap jalanan.

Bila Anda tergesa-gesa karena mengejar waktu, ada baiknya untuk mengutamakan keselamatan saat mengemudi. Misalnya, dengan menggunakan lampu sein pada saat akan berbelok atau mengambil jalur lain.

Sementara itu, perhatikan juga kaca spion untuk mengetahui kondisi lalu lintas di arah belakang mobil.

Ilustrasi berkendara amanSHUTTERSTOCK Ilustrasi berkendara aman

3. Sabuk pengaman

Biasanya, banyak orang yang menganggap remeh akan penggunaan sabuk pengaman. Padahal, sabuk pengaman merupakan salah satu alat di dalam mobil yang dapat menyelamatkan nyawa saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan lalu lintas.

Selain itu, banyak juga orang yang beranggapan bahwa pengendara menggunakan sabuk pengaman hanya untuk mengindari hukuman polisi lalu lintas. Sebaiknya, hindari anggapan tersebut karena keselamatan diri adalah prioritas utama dalam berkendara mengunakan safety belt.

4. Hindari telepon genggam

Konsentrasi adalah kunci fundamental pengendara agar terhindar dari kecelakaan. Selain itu, hindari penggunaan telepon genggam pada saat menyetir.

Kompas.com pada Selasa, (2/7/2019) memberitakan, pengendara yang menggunakan telepon genggam memiliki ancaman kecelakaan lebih besar daripada pengendara mabuk. Pasalnya, pengendara tidak lagi memperhatikan jalan dan pengguna jalan di sekitarnya.

Namun, bila ada urgensi terkait penggunaan telepon genggam, ada baiknya Anda menepi terlebih dahulu untuk menghindarkan kecelakaan

5. Kendaraan berteknologi tinggi

Tips selanjutnya, gunakan kendaraan yang sudah dilengkapi oleh sistem keselamatan mumpuni. Sebab, sistem keselamatan ini bisa membantu mengindari dan meminimalisasi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Misalnya sistem keselamatan intelejen intuitif “Honda Sensing” yang dimiliki All New Honda Accord.

Untuk diketahui, saat ini ada lima sistem keselamatan yang telah disisipkan Honda pada varian terbaru Accord. Pertama ada Collision Mitigation Brake System.

Fitur itu memberi peringatan terlebih dahulu jika kemungkinan benturan di depan mobil saat berkendara, saat terdeteksi akan ada peringatan dan intervensi pengereman otomatis bila tak terhindarkan.

Fitur pengereman otomatis pada Honda Accord terbaruKompasOtomotif - AFH Fitur pengereman otomatis pada Honda Accord terbaru

Kedua, Lane Keeping Assist System. Sistem ini menjaga kendaraan agar tetap berada di dalam jalur yang terdeteksi sensor.

Selanjutnya, Road Departure Mitigation System. Fitur ini bekerja dengan cara mendeteksi marka jalan. Bila mobil keluar jalur, sistem akan memberikan peringatan dan getaran pada kemudi, serta koreksi roda kemudi untuk kembali kedalam jalur.

Keempat ada Adaptive Cruise Control. Sistem ini akan mengikuti kecepatan mobil yang terdeteksi di depannya dan terintegrasi dengan sistem Low Speed Follow, apabila mobil di depannya berhenti, sistem akan segera merespons dengan berhenti secara otomatis, dan kembali melaju ketika mobil didepan melaju lagi (stop and go).

Terakhir, Auto High-Beam sebagai pengaturan lampu depan secara otomatis untuk jarak jauh atau jarak dekat dengan menyesuaikan kondisi kendaraan di depan mobil.

Selamat berkendara secara aman!


Terkini Lainnya

komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau