Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketatnya Bengkel BMW yang Tangani Mobil Anti-Peluru

Kompas.com - 17/07/2019, 11:24 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Penanganan mobil anti peluru di BMW Astra Sunter sangat ketat. Para teknisi bahkan harus terdaftar resmi supaya rekam jejak. Mobil pun diperlakukan spesial karena dipakai petinggi suatu negara atau VIP.

Achmad Sudrajat, Kepala Bengkel BMW Astra Sunter mengatakan, tiap teknisi harus menyerahkan data pribadi seperti KTP dan Kartu Keluarga ke pihak pemilik mobil. Atau dalam hal ini biasanya kedutaan negara.

Baca juga: Cuek Bayar Denda Tilang Elektronik, STNK Diblokir

"Di bengkel mobilnya juga diservis di tempat khusus. Tidak semua orang boleh melihat atau masuk. Hanya yang sudah terdaftar saja," kata Achmad di Tangerang, usai peluncuran layanan Joy Experience, Selasa (16/7/2019).

Selain tidak bisa ditangani oleh sembarang teknisi, Achmad mengatakan, berdasarkan pengalamannya, mobil juga diawasi oleh aparat keamanan atau pihak terkait. Guna memastikan kondisi mobil prima dan tidak dikerjakan asal.

"Pola komunikasi kita juga berbeda, sebab kita langsung berhubungan dengan BMW Jerman, jadi tidak ada perantara lagi. Tidak banyak cabang. Jadi dari BMW Sunter langsung ke Jerman," ucap Achmad.

Baca juga: Ingat, Polisi Berhak Menilang Pengendara yang Nunggak Pajak

Achmad mengatakan, BMW Astra Sunter telah ditunjuk sebagai bengkel yang menangani mobil BMW anti peluru sejak tahun 2003. Sampai saat ini ada sekitar 17 mobil yang ditangani dan sebagian besar milik kedutaan.

"Model yang paling banyak masuk itu yang level 7. Memang ada tingkatannya, ada level 3,5 dan 7. Bukan serinya ya, tapi level. Level ini menunjukkan tingkat perlindungannya. Level 7 merupakan paling tinggi," kata dia lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com