JAKARTA, KOMPAS.com - Puncak arus balik Lebaran 2019 diprediksi terjadi pada Jumat (7/6/2019). Sebelum mulai berjalan, tidak ada salahnya Anda yang menggunakan mobil pribadi untuk mengecek kondisi radiator.
Fungsi dari radiator tersebut cukup krusial, karena jika temperatur mesin tidak terjaga, maka mobil akan mogok karena mengalami overheat. Jadi, pastikan radiator dalam kondisi normal, begitu juga dengan air radiator di tabung cadangan terisi sesuai batas maksimum.
Baca juga: Lebih Baik Mengisi Radiator dengan Coolant atau Air Biasa?
Didi Ahadi, Technical Support Manager PT Toyota Astra Motor (TAM) menjelaskan bahwa, perawatan radiator cukup mudah. "Sebenarnya, kalau cairannya kurang, cukup ditambahkan saja. Tetapi disarankan tetap menggunakan cairan khusus radiator," ujar Didi, kepada Kompas.com, belum lama ini.
Menurut Didi, menggunakan cairan radiator sendiri dapat mencegah karat di bagian sistem pendinginannya. Disarankan untuk tidak menggunakan air keran, karena mengandung banyak mineral yang dapat menyebabkan karat pada sistem pendinginan.
Baca juga: Jangan Sembarangan Ganti Penutup Radiator
Didi menyarankan untuk tetap mengganti cairan radiator secara berkala. "Kalau di Toyota ada penggantian LLC (Long Life Coolant) setiap 40.000. Kalau SLLC (Super Long Life Coolant) setiap 160.000 km," kata Didi.
Sementara itu, Bambang Supriyadi, Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) juga mengatakan, dampak dari tidak mengganti cairan radiator secara berkala.
"Kemampuan pendinginannya akan dan lama kelamaan akan ada endapan. Sebaiknya diganti setiap 40.000 km atau setiap dua tahun sekali," kata Bambang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.