Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Urgensi ABS di Sepeda Motor, Benarkah Bisa Kurangi Angka Kecelakaan?

Kompas.com - 16/11/2018, 14:42 WIB
Penulis Stanly Ravel
|

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana regulasi anti-lock braking system (ABS) untuk sepeda motor berkapasitas kecil kembali ramai diperbincangkan. Beberapa pihak juga mulai mempertanyakan mengenai seberapa besar urgensi ABS untuk dijadikan perangkat wajib.

Selain dari pihak industri, asosiasi, dan pemerintah, Founder dan Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, juga ikut memberikan tanggapannya. Menurut Jusri dari sisi kaca mata keselamatan, ABS memang sangat berguna, tapi baiknya juga diperhitungkan lebih dulu mana yang lebih penting.

"Regulasi ABS itu bagus dan positif, tapi pertanyaannya apakah itu akan signifikan mengurangi angka kecelakaan, jawaban ya jelas tidak. Angka kecelakaan itu tidak ada kaitannya dengan ABS," ucap Jusri kepada Kompas.com, Kamis (15/11/2018).

Baca juga: Kata Kemenhub Regulasi ABS pada Motor Masih Jauh

Lebih lanjut Jusri menjelaskan, ABS merupakan kontributor untuk mengurangi potensi selip pada roda yang mungkin bisa menjurus atau menimbulkan kecelakaan dan fatalitas. Namun memasang ABS sendiri tidak akan ada efeknya untuk mereduksi angka kecelakaan.

Yamaha Freego S ABS dijajal di sirkuit Sentul, Bogor, Jawa BaratYIMM Yamaha Freego S ABS dijajal di sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat

Menurut jusri, kecelakaan terjadi lebih karena prilaku dan kondisi yang tidak aman. Contoh seperti menerobos lampu merah, berboncengan lebih dari kapasitas, mengabaikan kelengkapan berkendara, sampai pelanggaran melawan arah.

"Kalau mau dijadikan kewajiban sah-saha saja, tapi lebih baik dibereskan dulu masalah prilaku berkendaranya, edukasi mengenai rambu lalu lintas, sosilasisasikan mengenai dampak dari prilaku yang salah saat berkendara seperti apa. Kita bicara dalam kontek prilaku lebih dulu, bukan dari safety riding, karena ujung-ujung balik lagi ke bagaiamana manusianya dalam hal ini si pengendara," ujar Jusri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke