JAKARTA, KOMPAS.com - Topik kendaraan listrik saat ini sedang hangat terutama di kalangan industri otomotif. Garansindo Euro Sports (GES), sebagai distributor Zero sudah melihat peluang ini sejak lama.
Bahkan pihaknya sudah lama menghadirkan motor listrik, kendati dalam balutan bentuk motor gede (moge). Nah, mumpung lagi hangat, awak redaksi coba menyimulasi penggunaan riil motor listrik di Indonesia.
Baca juga: AISI Ingatkan Persoalan Sepeda Motor Listrik
Repot nggak sih memelihara motor listrik?
"Sama sekali tidak repot." Kira-kira begitulah gambaran hasil uji coba Zero DS yang dilakukan KOMPAS.com selama 10 hari.
Zero DS yang kami coba merupakan salah satu model yang dijual GES di Indonesia. Modelnya menyerupai supermoto.
Sedikit catatan, yang dijual GES tidak termasuk semua aksesori yang melekat di motor. Sebab unit yang dicoba merupakan barang pameran yang dibuat menyerupai tunggangan patroli polisi Amerika Serikat.
Baca juga: Ini Motor Listrik Buatan Mahasiswa Makassar
Postur DS yang besar dengan bobot 144 kg, membuat motor ini harus ada perlakuan khusus layaknya moge. Jadi, harus ada penyesuaian dan tidak bisa disamakan dengan model motor sport pada umumnya,
Sumber tenaga
Karena kendaraan listrik, Zero Ds digerakkan oleh motor listrik yang energinya disuplai oleh baterai Z-Force kapasitas 7,2 kWh.
Soal tenaga, Zero DS dibekali daya 34 tk atau setara dengan motor jenis sport 250 cc. Tapi kalau diajak adu kebut 0 - 100 kpj kemampuan Zero DS hampir setara dengan motor sport 650 cc. Maklum tidak ada proses pergantian gigi atau seperti mengemudi skutik.
Untuk pengurang laju, dipercayakan pada cakram untuk rem depan dan belakang. Prrforma pengereman bisa diandalkan. Maklum untuk pengurang laju motor ini hanya bergantung pada rem karena tidak ada engine brake.
Baterai dan motor listriknya menempati area yang biasa dipakai untuk mesin dan girboks yang tertutup rapi.
Kapasitas baterai tersebut, melalui hasil test, untuk mode eco bisa menempuh jarak hingga 140 km, untuk konsumsi dalam kota yang macet.
Proses pengisian ulang juga tidak terlalu ribet, dan hanya butuh waktu 5 jam untuk membuat baterai terisi penuh dari posisi 0. Analoginya, ketika mengisi ulang baterai Zero DS, listrik yang digunakan sama dengan mengaktifkan AC rumah.
Mode pengendaraan
Ada 3 pilihan mode pengendaraan, eco, sport dan custom. Agar daya jelajah lebih jauh maka model eco sangat disarankan. Hanya saja tenaganya dibuat terbatas maksimum kecepatan hanya 120 kpj, setelah itu peningkatannya lamban.
Sedangkan untuk sport, menurut brosur bisa mencapai 150 kpj. Nah, untuk jarak tempuh tentunya lebih pendek dari mode Eco. Jika Eco bisa mencapai 140 km, mode sport hanya 110 km saja. Tentunya itu hasil yang diraih di jalan perkotaan yang macet.
Harga
Terus terang motor listrik ini membuat saya jatuh cinta. Betapa tidak, tampilan keren, performa mantap, stabilitas juga baik, dan jadi pusat perhatian.
Bayangkan setiap saya parkir di tempat khusus moge semua hampir menanyakan jenis motor yang saya bawa. Ada rasa bangga karena motor yang saya pakai adalah motor listrik yang ramah lingkungan.
Baik penanya maupun saya sendiri harus pupus harapan ketika tau harga jualnya. Ya, Zero DS ini dijual Rp 250 juta. Seandainya ada subsidi khusus kendaraan listrik, rasanya harga bisa lebih bersahabat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.