JAKARTA, KOMPAS.com - Terhitung Oktober 2018 masyarakat yang membeli kendaraan baru akan diminta mencantumkan nomor telepon dan email. Data tersebut akan digunakan oleh polisi ketika program tilang elektronik dimulai.
Langkah tersebut disambut baik oleh para agen pemegang merek (APM). Produsen otomotif itu menilai bahwa apapun kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, maka akan didukung apalagi ini demi disiplin lalu lintas.
"Bisa menciptakan kenyamana berlalu lintas baik buat pengemudi maupun pengguna lain," kata Executive General Manager Toyota Astra Motor (TAM) Fransiscus Soerjopranoto kepada Kompas.com, Senin (17/9/2018).
Pria yang akrab disapa Soerjo itu melanjutkan, data yang akan diminta polisi itu pada dasarnya hanya digunakan sebagai identifikasi dan komunikasi antar sistem dari polisi dan pemilik kendaraan.
Baca juga: Ingat Lagi Soal Denda Maksimal Tilang
"Paling penting diharapkan sistem benar-benar siap sebelum diujicoba sehingga dapat berfungsi sebagai mana mestinya," kata Soerjo.
Donny Saputra, Direktur Pemasaran PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) juga mengatakan hal serupa. Menurut dia, melihat dari tujuan besarnya, dengan pengaplikasian teknologi maju akan berdampak positif pada budaya tertib berlalu lintas.
"Sehingga meningkatkan keselamatan, keamanan dan ketertiban di jalan raya. Dan kami selalu mendukung langkah-langkah untuk meningkatkan keselamatan berkendara. Kami juga punya program Gerakan Suzuki Peduli Keselamatan," kata Donny kepada Kompas.com, Senin (17/9/2018).
Uji coba tilang elektronik atau electronic traffic law enforcement (E-TLE) itu sendiri akan dimulai bulan depan. Sebagai awal, baru dimulai di kawasan Polda Metro Jaya, kemudian dilanjutkan ke daerah lain di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.