Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tujuh Pintu Tol Batal Ditutup saat Asian Games 2018

Kompas.com - 16/08/2018, 18:54 WIB
Stanly Ravel,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain ganjil-genap, salah satu rekayasa lalu lintas untuk kelancaran Asian Games 2018 adalah dengan melakukan sistem buka tutup pintu tol. Namun dari hasil evaluasi setelah dua minggu ganjil-genap berjalan, ternyata rencana itu dibatalkan.

"Tidak ada penutupan tujuh pintu tol, kita sudah kaji dan beberapa hari lalu sudah diputuskan saat Asian Games pintu tol normal, tidak ada yang ditutup," Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusuf saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/8/2018).

Menurut Yusuf, dari awalnya 19 pintu tol memang sempat direvisi hanya tinggal menjadi tujuh pintu tol. Namun ketika kajian mengenai evaluasi perluasan ganjil-genap keluar, ternyata sudah cukup mengurai kemacetan.

Baca juga: Ingat Lagi Rekayasa Lalu Lintas Selama Asian Games 2018

Berdasarkan hasil tersebut, diputuskan bila penutupan tujuh pintu tol yang semula akan dilakukan di empat pintu dari pukul 06.00-17.00 WIB dan tiga pintu pada 12.00-21.00 WIB dibatalkan.

Kemacetan di Jalan Jenderal Gatot Subroto imbas dari penutupan Tol Cawang, Jumat (24/4/2015).Kahfi Dirga Cahya/KOMPAS.com Kemacetan di Jalan Jenderal Gatot Subroto imbas dari penutupan Tol Cawang, Jumat (24/4/2015).

Namun begitu, Yusuf mengingatkan tetap ada kondisi situasional berupa penutupan sementara saat rombongan atlet, offical, dan media masa melintas. Untuk jeda waktunya tergantung dari lama rombongan tersebut.

Baca juga: Penutupan 19 Pintu Tol Masih Tunggu Simulasi Akhir

"Ya kalau mereka panjang sampai 10 menit, berarti 10 menit (ditutup), kalau 20 ya 20 menit. Kita lihat saja nanti, tapi untuk rencana awal ditutup sampai berjam-jam di tujuh pintu sudah batal," ujar Yusuf.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com