Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Go-Jek Riset Sepeda Motor Listrik

Kompas.com - 12/07/2018, 08:22 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Menyusul kerjasama Toyota dan Kementerian Perindustrian riset kendaraan ramah lingkungan, kali ini konsultan manajemen Solidiance dengan Go-Jek, melakukan feasibility study motor listrik di area Jakarta.

Uji coba ini, disebut-sebut untuk mengetahui apakah motor listrik bisa menjadi transportasi utama masyarakat di masa depan.

Gervasius Samosir, Associate Partner dan Country Head Indonesia Solidiance, mengatakan, setidaknya ada dua alasan mengapa Indonesia perlu beralih ke kendaraan listrik. Pertama, sektor transportasi Indonesia salah satu kontributor besar CO2, dan sepeda motor penyebab utamanya.

“Kedua, bahan bakar fosil secara perlahan semakin menipis dan dianggap tidak sustainable sebagai sumber energi masa depan. Urgensi melakukan perubahan ini, harus dimulai sekarang, jika ingin generasi masa depan hidup sehat,” ujar Gervasius, Rabu (11/7/2018).

Baca juga: Kendala Perpres Kendaraan Listrik

Ilustrasi: Seorang pengemudi Go-Jek, Senin (3/10/2016). KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Ilustrasi: Seorang pengemudi Go-Jek, Senin (3/10/2016).

Pihak Go-Jek sendiri percaya, uji coba ini merupakan salah satu cara inovatif untuk meningkatkan pendapatan para mitra pengemudi, lewat penggunaan kendaraan yang lebih hemat energi.

Ramda Yanurzha, Head of Research Go-Jek Indonesia menuturkan, mereka percaya motor listrik bisa jadi salah satu solusi membantu mitra driver, mengurangi biaya operasional dan di saat yang sama membuat transportasi lebih efisien.

“Misi kami adalah memberikan dampak sosial positif kepada Indonesia, serta membantu meningkatkan taraf hidup mitra kami melalui inovasi dan teknologi. Kami sangat antusias berpartisipasi dalam uji coba dengan Solidiance ini dan melihat apa hasil dari inovasi ini,” kata Ramda.

Menurut riset terbaru dari Solidiance berjudul “Kendaraan Elektrik di Indonesia: Jalan Menuju Transportasi Berkelanjutan”, pasar kendaraan listrik di Indonesia diproyeksikan akan terus tumbuh, meskipun saat ini masih dalam tahap pertumbuhan awal.

Saat ini, tingkat penetrasi kendaraan motor listrik di Indonesia baru mencapai 0,14 persen, jauh dari sasaran pemerintah yang mempunyai target sebanyak 2,1 juta motor listrik pada 2025.

Pemeritah perlu membuat aturan jelas, mendukung dan meningkatkan infrastruktur, agar adopsi dan penggunaan motor listrik bisa lebih luas di masa depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau