Motor Chopper Presiden Jokowi Dipamerkan di IIMS 2018

Jakarta, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Januari 2018 membeli sepeda motor Royal Enfield Bullet 350 cc yang telah dimodifikasi Elders Garage bergaya Chopper. Motor kustom itu sudah dibawa touring 30 kilometer di Sukabumi, Jawa Barat.

Anda yang tertarik melihat langsung bisa datang ke ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) yang berlangsung pada 19-29 April 2018 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Kami sudah minta kepada Pak Jokowi untuk memamerkan motornya, dan dia sudah setuju," kata Heret Frasthio, Founder Elders Garage kepada Kompas.com, akhir pekan lalu.

Lanjut Heret, Chopper berkelir emas milik presiden ke-7 Indonesia itu akan dipamerkan selama pameran IIMS berlangsung, yaitu 10 hari.

Baca juga: Dyandra Berharap Presiden Jokowi Mau Buka IIMS 2018

KOMPAS.com / KAHFI DIRGA CAHYA Dua penggagas Elders Garage, Heret Frasthio dan Anka, sesaat sebelum mengantarkan motor Chopperland pembelian Presiden Joko Widodo, Elders Garage, Jakarta, Sabtu (20/1/2018). Joko Widodo, membeli sepeda motor modifikasi Chopperland yang telah ditaksir sejak pertama dilihatnya pada perayaan sumpah pemuda 28 Oktober 2017 lalu.

"Akan dipamerkan di hall mana nanti akan saya informasikan lagi. Tetapi, yang jelas Pak Jokowi sudah setuju motornya dipamerkan di IIMS nanti," ujar Heret.

Motor Chopper itu dibeli  Presiden Jokowi seharga Rp 140 juta, dan diklaim menggunakan uang pribadi atau bukan duit negara. Motor ini juga baru saja diajak touring oleh Presiden Joko Widodo meninjau program padat karya tunai Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi di Desa Citarik, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (8/4/2018).

Presiden Jokowi dan rombongan bikers memulai touring dari kantor Kecamatan Bantar Gadung dengan titik akhir Pesanggrahan Tenjo, Pantai Pelabuhan Ratu. Jarak tempuh jalur yang dilalui Jokowi dan rombongan sekitar 30 kilometer.

Tidak sendiri, Presiden Jokowi juga didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko