Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Komponen Lokal Siap Pasok Mobil Perdesaan

Kompas.com - 29/03/2018, 07:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Jakarta, Kompas.com – Pemerintah kembali menumbuhkan semangat baru pengembangan mobil perdesaan atau Alat Mekanis Multiguna Desa (AMMDes), dengan merangkul berbagai pihak lewat AMMDes Summit dan Pameran Platform dan Komponen yang diselenggarakan di Kantor Kementerian Perindustrian Jakarta, 27-20 Maret 2018.

Segmen yang akan menjadi garapan pemain dalam negeri ini, bakal didukung oleh ratusan pemasok yang sudah siap menyediakan komponen otomotif. Ini merupakan kesimpulan dari ucapan Gati Wibawaningsih, Dirjen IKM Kemenperin, di Jakarta, Selasa (27/3/2018).

“Anggota-anggota PIKKO (Perkumpulan Industri Kecil dan Menengah Komponen Otomotif) sudah bisa 150-an perusahaan lokal. Ditambah dengan yang di luar PIKKO juga ada, jadi kalau dihitung-hitung totalnya 200-an tier satu dan dua,” ujar Gati.

Baca juga : Regulasi Mobil Perdesaan Atur Fitur dan Komponen Keselamatan

Platform mobil perdesaan yang dipamerkan di Kementerian Perindustrian.KOMPAS.com / GHULAM M NAYAZRI Platform mobil perdesaan yang dipamerkan di Kementerian Perindustrian.

Gati menambahkan, kalau secara keseluruhan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang kemungkinan menempel pada AMMDes, bisa mencapai 70 persen sampai 80 persen. Angka itu sudah dikurangi komponen mesin yang belum lokal.

“Saya tidak begitu hafal engine itu berapa persen. Jadi (angka TKDN tersebut) kecuali mesin. Karena untuk memproduksi mesin kita harus cetak bloknya, dan selain itu sudah di dalam negeri semua,” ujar Gati.

“Konsolidasinya saat ini masih belum selesai 100 persen. Kami sedang mempersiapkan para IKM supaya komponennya bisa lebih bagus lagi standardisasinya,” ucap Gati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com