Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prospek Pasar Mobil Perdesaan yang Dibaca Astra

Kompas.com - 28/03/2018, 07:02 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com – Sudah cukup kuat di penjualan kendaraan penumpang massal dan komersial dalam negeri, dengan memegang penjualan empat merek utama, Toyota, Daihatsu, Isuzu dan Peugeot, “Geng” Astra kini ingin menjaring pasar baru, lewat segmen mobil perdesaan.

Dari data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) saja, pangsa pasar penjualan mobil perusahaan yang pemilik utama sahamnya Jardine Cycle & Carriage ini, mencapai 53,54 persen.

Di mulai dari peluncuran produk Wintor yang berada di segmen agricultural special vehicle (ASV) tahun lalu, di bawah PT Velasto Indonesia yang merupakan anak perusahaan Astra Otoparts, sekarang mereka menggandeng PT Kiat Inovasi Indonesia milik Sukiat penggagas mobil Esemka dan pemilik mobil Mahesa, membuat dua perusahaan patungan untuk mobil perdesaan KMW.

Ketika ditanyakan soal pasar segmen mobil perdesaan sendiri, Reiza Treistanto Direktur PT Velasto Indonesia tak memberikan jawabannya. Namun, dirinya mengungkapkan soal prospek bisnis ini ke depannya.

Baca juga : Investasi Mobil Perdesaan Sukiat dan Astra Capai Rp 300 Miliar

Purwarupa Mobil Perdesaan WintorStanly/KompasOtomotif Purwarupa Mobil Perdesaan Wintor

“Seperti yang kami tahu sekarang adalah prospeknya, di mana kita ketahui jumlah desa di Indonesia itu sekitar 70.000-an. Jadi tergantung penyerapan dari masing-masing, tinggal dikalikan, prospeknya yang kita tahu,” ucap Reiza.

Pada tahap pertama investasi, perusahaan patungan PT Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI) bakal merancang, merekayasa, dan memproduksi, dan PT Kiat Mahesa Wintor Distributor (KMWD) untuk memasarkan dan aftersales, diguyur dana Rp 300 miliar, untuk kapasitas produksi sampai 15.000 unit.

Namun pada fase pertama mereka baru akan memproduksi 3.000 unit sampai 6.000 unit pada awal 2019. Baru kemudian jumlahnya akan disesuaikan dengan permintaan pasar.

Harga Jual

Terkait dengan harga jualnya sendiri, Reiza juga belum bisa mengambil keputusan. Mereka mengaku masing menghitung-hitungnya.

“Itu yang sedang dihitung, kami upayakan arahnya di bawah Rp 60 juta, walaupun sampai sekarang banyak yang masih kami usahakan,” ucap Reiza.

“Pasalnya jika berbicara harga itu sangat bergantung dan berbanding lurus dengan  volume. Sementara volume hari ini, yang baru kami tahu hanya prospeknya saja,” ucap Reiza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com