Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus-bus Tua yang Kini Dijadikan Bus Wisata Kota

Kompas.com - 27/03/2018, 10:42 WIB
Alsadad Rudi,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Jakarta, KOMPAS.com - Peremajaan angkutan umum biasanya berdampak terhadap harus dipensiunkannya bus-bus lama. Bus yang dipensiunkan ini biasanya ada yang dihancurkan, namun ada pula yang dimanfaatkan kembali sebagai bus wisata.

Saat ini di Indonesia, tercatat ada dua kota yang memanfaatkan kembali bus tua eks angkutan umum untuk bus wisata. Keduanya adalah Pangkal Pinang dan Bandung.

Kedua bus tua yang jadi bus wisata di Pangkal Pinang dan Bandung menjadi bagian dari bus-bus tua yang dipamerkan di acara Indonesia Classic N Unique Bus (Incubus) 2018 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 22-24 Maret yang lalu.

Baca juga : Belum ke Pangkal Pinang kalau Belum Naik Bus Ini...

Bus wisata dari Pangkalpinang yang dibawa ke Incubus adalah bus Pownis milik Museum Timah. Bagi yang pernah berkunjung ke Pulau Bangka, mungkin pernah menjajal bus ini.

Bus Pownis asal Bangka menjadi satu dari beberapa bus lawas yang dipamerkan di acara Indonesia Classic N Unique Bus (Incubus) 2018 di Hall B Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 22-24 Maret 2018.Kompas.com/Alsadad Rudi Bus Pownis asal Bangka menjadi satu dari beberapa bus lawas yang dipamerkan di acara Indonesia Classic N Unique Bus (Incubus) 2018 di Hall B Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 22-24 Maret 2018.

Pownis diketahui diambil dari nama salah satu operator angkutan umum yang eksis di pulau tersebut pada masa lalu, yakni Perusahaan Oto-oto Warga Negara Indonesia (Pownis). Sebagian material yang dipakai di bus Pownis Bangka berbahan kayu dengan basis mesin menggunakan Mitsubishi Colt Diesel 100 PS.

Saat ini ada dua unit bus Pownis di Pangkal Pinang yang difungsikan sebagai kendaraan wisata. Wisatatan yang datang ke Bangka dapat memanfaatkan bus tersebut untuk berkeliling ke semua tempat wisata yang ada di pualu tersebut.

Kepala Museum Timah Pangkal Pinang Muhammad Taufik mengatakan, bus Pownis merupakan satu-satunya transportasi yang dulunya ada di Bangka. Seiring perkembangan zaman dan mulai banyaknya kendaraan baru yang masuk ke pulau tersebut, eksistensi bus Pownis pun memudar.

Baca juga : Yuk Bernostalgia dengan Bus Kota Tempo Dulu

"Tapi demi menjaga nilai sejarah, PT Timah kemudian membeli Pownis yang masih tersisa dan menyumbangkannya ke museum. Bus kemudian dijadikan bus wisata," kata Taufik saat ditemui Kompas.com di sela-sela penyelenggaraan Incubus, Kamis (22/3/2018).

Mercedes Benz OH-306, salah satu bus lawas yang ikut dipamerkan dalam ajang pameran Indonesia Classic N Unique Bus (Incubus) 2018 di Hall B Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 22-24 Maret 2018.Kompas.com/Alsadad Rudi Mercedes Benz OH-306, salah satu bus lawas yang ikut dipamerkan dalam ajang pameran Indonesia Classic N Unique Bus (Incubus) 2018 di Hall B Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 22-24 Maret 2018.

Seperti halnya Pownis di Pangkalpinang, dua unit bus Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) eks bus kota di Bandung kini juga sudah dijadikan bus wisata. Bus yang digunakan adalah Mercedes Benz OH-306. Dua unit bus DAMRI yang kini difungsikan sebagai bus wisata di Bandung merupakan bagian dari bus kota yang pernah beroperasi dari 1988 hingga 2015.

Sebagian besar bus OH-306 yang lain sudah dihancurkan. Namun agar keberadaannya tidak punah dan menjaga nilai sejarah, DAMRI tetap mempertahankan dua unit bus. Manajer Teknik DAMRI Bandung Arief Effendi berharap masyarakat dapat bernostalgia dengan bus OH-306.

Baca juga : Bus Damri Kotak Legendaris Bakal Jadi Kendaraan Wisata di Bandung

"Nanti dengan menggunakan bus ini bisa mengantarkan masyarakat dari satu tempat ke tempat wisata lainnya," kata Arief.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau