Jakarta, KompasOtomotif - Meski punya tampilan sporty, namun bagi Deddy Hidayat tampang standar Yamaha Aerox 155 dianggap kurang menggoda. Berangkat dari hal tersebut, akhirnya Deddy melakukan revitalisasi estetika agar Aerox lansiran 2017 miliknya punya daya tarik tersendiri.
Perubahan yang dilakukan tidak sampai membuat hilang tampang asli dari Aerox, bahkan tongkrongannya pun tetap serupa dengan versi original. Secara total 80 persen rombakan yang dilakukan mengandalkan perangkat aksesori yang sifatnya plug n play.
Mulai dari sektor bodi, agar menarik perhatian kelir standar diganti menggunakan warna candy tone. Sementara untuk mengentalkan kesan sporty dari Aerox diberikan aksen material karbon yang dibuat Deddy menggunakan teknik water printing.
"Pembuatan karbon dari water printing semuanya saya kerjakan sendiri, total dari awal sampai jadi kurang lebih makan waktu sekitar enam bulan," kata Deddy beberapa waktu lalu.
Baca : Harga Honda PCX Lebih Murah dari NMAX, Ini Kata Yamaha
Tidak seperti modifikasi di beberapa wilayah lain, untuk di Banjarmasin, Deddy mengakui rata-rata ubahan yang dilakukan para mengandalkan perangkat aksesori. Selebihnya tinggal bagaimana kreativitas mengemas dari tangan para modifikator agar hasilnya bisa menarik.
Agar Aerox makin sporty, Deddy juga ikut merombak sektor kaki-kaki yang diperkuat suspensi upside down keluaran Ohlins pada bagian depan. Sementara sistem pengereman dirancang ulang menggunakan doubel disc milik NUI Racing yang membuatnya makin padat berisi.
Permainan kustom dilakukan Deddy pada suspensi belakang, dari aslinya menggunakan model konvensional, diubah menjadi monoshock. Pemasangannya tidak sembarangan, ada perhitungan karena Deddy ingin Aerox miliknya tetap nyaman ditunggangi untuk harian.
Baca : Yamaha Tergiur Bikin Aerox Jadi Monoshock
Tidak cukup sampai di situ, roda belakang juga langsung disematkan cakram keluaran RCB. Sementrara untuk memaksimalkan aura agresif, knalpot standar diganti menggunakan R9 Exhaust yang membuat suara lebih bulat.
"Untuk dana itu kurang lebih habis Rp 25 juta sampai Rp 30 juta, lebih murah karena semuanya saya kerjakan sendiri. Selama pengerjaan kesulitannya itu hanya merapikan di sektor kaki-kaki saja," ujar Deddy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.