Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grand Sedona Pakai Mesin Besar, Ini Penjelasan Kia

Kompas.com - 17/10/2017, 11:02 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Salah satu produk andalan Kia Mobil Indonesia (KMI) saat ini adalah Grand Sedona. Dikenalkan tahun lalu, MPV besar ini jadi salah satu pilihan mobil keluarga di Tanah Air.

Salah satu yang unik dari mobil keluarga ini adalah pada bagian mesin. Hadir dengan mesin Lambda II 3.342 cc, mesin besar ini menghasilkan tenaga 270 ps pada putaran 6.400 rpm. Mengapa Kia memilih mesin berkubikasi besar pada produknya ini?

"Sebenarnya kalau dilihat model city car dan sedan Kia mengarah pada gaya Eropa. Untuk model MPV yang lebih besar mengarah pada pasar Amerika dan Australia yang memang gemar dengan model seperti ini," ucap Tonny Saptono, Senior Intructur dan Product Development PT Kia Mobil Indonesia (KMI) beberapa waktu lalu.

Mesin besar pada perjalanan jarak jauh seperti di tol antar wilayah lebih dibutuhkan. Tonny mengungkapkan, ini juga yang menjadi salah satu keunggulan mesin besar dimana konsumen dapat melaju pada kecepatan 120 kilometer per jam dengan putaran mesin di 2.000 rpm.

Baca : Kia Percepat Pengiriman Grand Sedona

"Kalau mesin kecil tidak bisa, tenaga tidak cukup. Banyak orang masih terpatok pada ukuran cc mesin padahal hitungan suplai bahan bakar yang masuk ke mesin kalau bicara konsumsi bahan bakar," ucap Tonny.

Tonny mengungkapkan, Grand Sedona memiliki konsumsi dalam kota tujuh sampai delapan kilometer per liter. Untuk penggunaan luar kota, jarak sebelas sampai dua belas kilometer per liter jadi ukuran.

Bahan bakar

Tonny juga mengungkapkan untuk pengalaman maksimal berkendara ada baiknya konsumen mencoba menggunakan bahan bakar dengan Ron 100. Ini karena mesin Grand Sedona didesain untuk pasar global dimana paling banyak bahan bakar sudah di atas Ron 98.

Lantas bagaimana penggunaan bahan bakar dengan Ron dibawah 98. Tonny mengungkapkan, mesin Grand Sedona memiliki beragam sensor untuk mengatur kondisi mesin. Ini yang tidak banyak dimiliki produk lain.

Baca : Kia Masih Pilih Impor Mobil

"Selama ini sensor mesin masih terbilang sedikit, hanya mengatur injeksi tanpa mengatur bagian pengapian. Mesin Sedona memiliki banyak sensor dimana ia akan mengatur pengapian sesuai dengan bahan bakar. Tidak perlu mapping lagi. Jadi tidak ada kekhawatiran mesin akan mengelitik," ucap Tonny.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Brrmotor Indonesia (Gaikindo), Grand Sedona hingga September 2017 berhasil terdistribusi sebanyak 52 unit. Kia menawarkan Grand Sedona dalam dua varian yakni AT yang dibanderol Rp 487,5 juta dan Ultimate Rp 555,5 juta. Dari kedua varian tersebut, Ultimate mendominasi pemesanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau