Semarang, KompasOtomotif – Punya kapasitas produksi sampai 28 unit per minggu, atau sampai 1.200 setahun dan menghidupi 1.200 karyawan, Laksana Bus berusaha terus memaksimakan fasilitas pabrik, terutama soal teknologi demi status standar international.
Stefan Arman, Direktur Teknik perusahaan kaoseri Laksana Bus, terus melakukan studi banding dan peningkatan teknologi. Seperti salah satunya mengunjungi pameran dan kunjungan pabrik ke belahan dunia lain, bersama rekanan Agen Pemegang Merek (APM).
“Itu terus kami lakukan, dan selalu mengambil beberapa kesempatan untuk melakukan studi banding, baik melalui pameran di luar negeri. Kemudian ketika membeli mesin produksi, kami minta ke penjualnya untuk bisa berkunjung langsung ke di sana,” ujar Stefan, Rabu (13/9/2017).
Selain itu, kata Stefan, melalui proyek Transjakarta yang melibatkan beberapa APM, Laksana Bus juga mendapat pengetahuan baru, yang ujungnya adalah perbaikan kualitas. Harapannya adalah setara dengan pabrikan di luar negeri.
Baca juga : "R&D" Laksana Bus 100 Persen Lokal
“Melalui proyek Transjakata kami bergandengan erat dengan APM, seperti United Tractor, Hino, Mercedes Benz, dan UD Truck Volvo, Kami diberikan kesempatan untuk studi banding ke pabrikan mereka di Swedia, terakhir ke Polandia. Jadi memang komitmen kami penuh, ingin punya standar yang setara dengan pabrikan di luar negeri,” ucap Stefan.
Karoseri Indonesia Mampu
Stefan optimis, kalau Karoseri di Indonesia, mampu membuat produk bertaraf international salah satunya satunya dengan produk bus. Bukan hanya kompetitif di dalam negeri tapi juga di pasar global
“Lima sampai 10 tahun ke depan komitmen kami, ingin buktikan indonesia mampu membuat produk berkualitas. Karena itu bisa dilihat kami terus melengkapi fasilitas kami, mulai dari permesinan yang kami pakai semuanya standar international,” ucap Stefan.
“Lebih dari itu, selain permesinan kami juga memiliki software pendukung, sebagai alat untuk melakukan proses mendesain, yang juga digunakan oleh merek global,” ucap Stefan.
Karoseri Laksana saat ini punya pabrik selus 11 hektar dengan area body rangka dua line produksi. Sementara untuk area finishing tersedia empat line.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.