Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

R&D Laksana Bus 100 Persen Lokal

Kompas.com - 14/09/2017, 08:42 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Semarang, KompasOtomotif – Jika melihat beberapa model body bus, terutama milik perusahaan karoseri Laksana, disebut-sebut seluruh pembuatannya merupakan hasil karya lokal. Penelitian dan pengembangan produk dilakukan dari nol sampai berwujud nyata.

Kusririn, R&D Manager Laksana Bus menuturkan, kalau kegiatan penelitian dan pengembangan (R&D) produknya tersebut, juga dilakukan di dalam fasilitas Laksana di Semarang. Mereka memiliki tim sendiri yang bertanggng jawa pada divisi tersebut.

“Kami sudah komitmen seperti yang disebut Stefan Arman Direktur Teknik, di mana kami harus membuat desain sendiri, jadi kalau ada yang mau cari model tersebut hanya di Laksana. Di dalam divisi R&d, dipecah lagi soal eksterior dan interior, engineering (kontruksi bagasi dan konstruksi interior),” ujar Kusririn, Rabu (13/9/2017).

Baca juga : Laksana Bus, dari Jawa Tengah Sampai ke Mancanegara

Proses pembuatan salah satu komponen body bus milik Laksana.Ghulam/KompasOtomotif Proses pembuatan salah satu komponen body bus milik Laksana.

Riset ke Luar Negeri

Demi mengasah kemampuan dan melihat tren dunia, Kusririn menyebut, kalau tim R&D laksana juga kerap bepergian ke luar negeri untuk benchmark. Umunya dilakukan di China, sementara untuk engineering di Brazil.

“Iya kami jalan-jalan ke sana. Sementara kalau sedang di dalam negeri, kami mengulik sendiri dan mencobat mencari inspirasi lewat media internet saja,” ucap Kusririn.

Semakin Terasah

Jika di awal-awal melakukan desain sendiri memakan waktu lama, semakin ke sini, tim R&D Laksana Bus sudah mulai jago jika ditantang untuk melakukan pengembangan model baru. Dari satu tahun lebih, kali ini waktu yang diperlukan hanya berkisar tujuh bulan saja.

“Itu kelebihannya ketika kami melakukan pengembangan sendiri. Jadi kami mengetahui betul alurnya bagaimana, dan lebih gampang untuk melanjutkannya,” kata Kusririn. Saat ini Laksana Bus sudah mengekspor produknya ke kepulauan Fiji, dan akan menyusul beberapa wilayah Asia Tengah dan Afrika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau