Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuhi Kebutuhan Industri, Vokasi Tahap Tiga Berlanjut

Kompas.com - 28/07/2017, 07:01 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Cikarang, KompasOtomotif – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya mentransformasi pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) guna memenuhi kebutuhan dunia industri. Langkah ini ditempuh melalui program pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dengan industri.

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartanto, menjelaskan, saat ini lulusan dari sekolah tingkat menengah di Indonesia mencapai 3,3 juta siswa, sementara perguruan tinggi yang ada hanya mampu menyerap 1,7 juta siswa. Karena itu, sekitar 1,6 juta siswa harus diarahkan masuk ke pasar kerja agar tidak menambah tingkat pengangguran.

“Kami mendorong pendidikan kejuruan ini untuk diubah sistemnya, dari yang awalnya menitikberatkan ke pelajaran umum, menjadi spesialis. Jadi, siswa itu nanti belajar 50 persen di kelas dan 50 persen di industri,” kata Menperin dalam siaran resminya, Kamis (27/7).

Baca : Bukti Komitmen AHM Kembangkan Vokasi Industri di SMK

Menurut Menperin, kondisi tersebut terjadi karena fasilitas dan peralatan praktik yang dimiliki rata-rata SMK tertinggal dua generasi. Melalui program link and match, diharapkan para siswa SMK bisa belajar secara langsung melalui mesin produksi modern yang digunakan industri dalam proses produksinya.

“Misalnya di industri otomotif, para siswa SMK akan diajarkan mengenai pengelasan dan permesinan. Untuk industri pertokimia, tentunya dari program studi kimia, jadi sesuai,” kata Memperin.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meluncurkan Program Pendidikan Vokasi Industri bersama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sewilayah Jawa Tengah dan DIY bertempat di PT Apac Inti Corpora, Jl Sukarno Hatta, Harjosari, Bawen, Kabupaten Semarang, Jumat (21/4/2017).KOMPAS.com/SYAHRUL MUNIR Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meluncurkan Program Pendidikan Vokasi Industri bersama Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sewilayah Jawa Tengah dan DIY bertempat di PT Apac Inti Corpora, Jl Sukarno Hatta, Harjosari, Bawen, Kabupaten Semarang, Jumat (21/4/2017).

Sejauh ini, Kemenperin telah meluncurkan program pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dengan industri untuk wilayah Jawa Timur serta wilayah Jawa Tengah, dan Yogyakarta.  Program ini akan berlanjut ke tahap tiga untuk wilayah Jawa Barat yang akan diluncurkan, hari ini, Jumat (28/7/2017) di Cikarang, Jawa Barat.

Baca : Pemerintah Siapkan Insentif Vokasi Buat Industri

“Hingga tahap kedua, kami sudah memfasilitasi kerja sama sebanyak 166 perusahaan dengan 626 SMK. Karena pembangunan industri di Indonesia berbasis wilayah, maka pengembangan SMK-nya juga berbasis kewilayahan. Pada tahap tiga kami akan melibatkan 140 perusahaan dengan 409 SMK,” ucap Menperin.

Dengan pengembangan yang berkelanjutan, Menperin menargetkan pada 2019 mendatang program vokasi industri akan melibatkan 1.775 SMK dan 355 perusahaan. Sementara perkiraan jumlah kelulusan tersertifikasi yang dihasilkan mencapai 845.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau