Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Recall" BMW R 1200 GS Juga Terjadi di Indonesia

Kompas.com - 06/07/2017, 16:01 WIB
Stanly Ravel

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Dampak penarikan global BMW R 1200 GS ternyata juga akan diterapkan oleh BMW Motorrad Indonesia. Hal ini dikarenakan sepeda motor bergenre petualang tersebut juga menjadi salah satu model terlaris di Tanah Air.

Baca : Suspensi Bermasalah, BMW "Recall" Puluhan Ribu R 1200 GS

Dikabarkan sebelumnya BMW Motorrad melakukan kampanye recall akibat masalah pada suspensi depan atau fork stanchions. Akibat hal ini, sekitar 150.000 R 1200 GS terkena imbasnya dengan tahun produksi November 2013 hingga Juni 2017.

Chief Executive Officer BMW Motorrad Indonesia Joe Frans, menjelaskan pihaknya sudah mendapat informasi mengenai recall tersebut. Namun inti masalah sebenarnya bukan pada tabung pipa suspensinya.

"Sudah dapat kabar dan akan kita lanjutkan. Masalahnya itu bukan pada tabung, tapi cover sil di bagian atas tabung. Pastinya kita akan menghubungi konsumen untuk pengecekan, artinya bila memang karet sil rusak akan kita ganti dan free," ucap Joe saat dikonfirmasi KompasOtomotif, Kamis (6/7/2017).

Masalah pada fork stanchions BMW R 1200 GS .

Menurut Joe, saat ini proses pemanggilan konsumen lebih difokuskan pada unit R 1200 GS yang membeli dari jalur resmi. Namun untuk unit yang membeli dari importir umum (IU) akan tetap ditangani dengan syarat-syarat khusus.

"Kita utamakan konsumen resmi, karena saat mereka membeli juga ada garansi dua tahun dari kami. Untuk yang IU, bisa kita urus, tapi ada syarat khusus seperti registrasi dan lain-lain, sedikit lebih kompleks lah," kata Joe.

Baca : Ini Moge TErlaris BMW Motorrad di Indonesia

Sedangkan untuk unit yang ditarik, sampai saat ini Joe tidak bisa memastikan ada berapa di Indonesia karena harus melalui pengecekan lebih dulu. Untuk jumlah populasi R 1200 GS sendiri, Joe enggan untuk memberikan angkanya.

"Model ini memang laris di Indonesia, tapi kita tidak bisa sebut angka. Untuk yang recall, harus kita cek dulu baru ketahuan tidak bisa langsung tebak-tebak," ujar Joe.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau