Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Tahun Kijang, dari Rakyat Jelata Sampai Milik Kaum Berharta

Kompas.com - 11/06/2017, 04:05 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Produk andalan Toyota Indonesia, Kijang, pada Jumat (9/6/2017) kemarin menyambut ulang tahunnya yang ke-40. Siapa sangka, mobil yang berawal dari sebuah pikap ini, mampu bertahan dan beradaptasi menjadi kendaran multiguna mewah, dan masih ramai peminat sampai saat ini.

Bahkan transformasinya bukan lagi soal fisik, tapi kemampuannya untuk menjelajah pasar luar negeri ekspor), bukan lagi hanya jago kandang. Walapun memang, saat ini Kijang sudah tidak terasa lagi dekat rakyat jelata, tapi merapat ke kaum penuh harta.

Pasalnya pada generasi terakhir (keenam), banderol harganya sudah melambung sangat tinggi, di mana untuk varian termurahnya hampir mendekat angka Rp 300 juta, sementara termahalnya dibanderol Rp 435 jutaan.

Generasi ke Generasi

Selama perjalanannya, enam generasi Kijang sudah terlahir. Di mana model pertama yang diperkenalkan yaitu pada 1977-1980, dalam wujud pikap dengan desain model kotak dan kaku. Kendaraan dengan konsep Basic Utility Vehicle (BUV) ini menggendong mesin berkode 3K, 1.2L 4-silinder OHV (Over Head Valve) .

Pada pikap Kijang generasi kedua (1981-1985), Toyota menyediakan dua varian dengan mesin 1.3L 4-silinder OHV dan kemudian 1.4L. Mulai dari sini, lalu lahirlah sebutan “Kijang Doyok” yang kemudian melekat cukup lama pada merek ini.

Kesan kendaran keluarga yang semakin melekat pada mobil Kijang ini, membuat Toyota kemudian mengubahnya menjadi model minibus. Namun, karena peraturan pemerintah pada saat itu, Toyota tidak diperbolehkan memproduksi minibus.

captured via Youtube Penggalan scene iklan Toyota Kijang 1986.

Tak hilang akal, Toyota lantas membuat varian khsusus dan dikirim unitnya ke perusahaan karoseri, seperti Nusa Cendana Hanum, Nasmoco Auto Body dan Superior Coach, untuk disulap menjadi minibus, seperti yang ditulis dalam buku “The Legend Reborn” terbitan Gramedia Jakarta.

Dari situ kemudian lahirlah generasi ketiga, Kijang Super, dengan model minibus dan masih dipertahankannya varian pikap. Bahkan nama “Kijang Super” super sendiri masih dikenal sampai saat ini, bersandingan dengan istilah “Kijang Doyok”.  Mode ini punya masa hidup yang lebih panjang dari sebelumnya, sampai 10 tahun (1986-1996).

Memang, setiap generasi Kijang tentu punya nama dan ceritanya sendiri, di mana untuk generasi keempat ini dikenal dengan sebutan “Kijang Kapsul”. Model ini mulai lahir satu tahun setelah stop produksi Kijang Super yaitu pada 1997, yang kemudian berakhir pada 2004.

Kijang Innova

Masuk di era millennium, Toyota Kijang mendapat tambahan nama baru, Innova, dan diikuti dengan ubahan fisik yang berbeda jauh dengan model sebelumnya. Kelahiran generasi Kijang kelima ini, juga bersamaan dengan munculnya proyek baru Toyota Indonesia, Innovative Multipurpopse Vehicle (IMV).

Pada masa ini juga ikut lahir produk baru Toyota yang lainnnya seperti pikap Hilux dan Fortuner, yang kemudian membanjiri pasar ekspor.

Baru kemudian generasi paling muda (keenam) dihadirkan Toyota pada 2015 lalu, yang digadang-gadang sebagai “The Legend Reborn”.  Pada titik ini, Kijang tentu sudah berbeda jauh dari nenek moyangnya, di mana lebih gagah dan mewah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau