Tokyo, KompasOtomotif - Toyota Motor Corporation dan perusahaan Jepang lainnya mulai menaikkan insentif keuangan, khususnya bagi karyawan yang memiliki inovasi dan kreasi yang bisa dipatenkan, seperti dilaporkan Nikkei, Rabu (22/2/2017).
April 2017, Toyota memudahkan standar bagi inventor yang bakal menerima kompensasi, untuk hasil penemuan mereka. Saat ini Toyota mengeluarkan hingga 1,8 juta yen atau Rp 212,5 juta, untuk setiap inovasi, di mana sudah diterapkan pada setidaknya 800.000 kendaraan yang dijual.
Lebih dari itu, kali ini batasan kompensasi akan dinaikkan menjadi 2,1 juta yen atau Rp 253,8 juta. Perusahaan juga memiliki rencana untuk memberikan penemu maksimal 300.000 yen atau Rp 35,4 juta, untuk biaya pinjaman riset. Toyota sudah mencapai kesepakatan prinsip dengan tenaga kerja.
Produsen mobil seperti Toyota, sedang berjuang untuk menemukan teknisi berpengalaman dalam artificial intelligence (AI) dan sesuatu yang ada hubungannya dengan internet, di tengah berkembangnya teknologi otonomos (self-driving). Sistem reward baru ini nampaknya bakal merangsang nafsu staf muda untuk berinovasi.
Pengajuan aplikasi paten AI naik 26 persen di Amerika Serikat, dan 190 persen di China untuk periode 2010-2014 dibandingkan dengan 2005-2009. Sementara di Jepang hanya 3 persen selama jangka waktu tersebut, di mana ini memicu kekhawatiran, kalau Jepang kemungkinan bisa tertinggal dalam kemajuan teknologi tinggi.
Selama fiskal 2015, Toyota menjadi perusahaan paling banyak mendaftarkan paten di Jepang. Selain Toyota, perusahaan lain yang ikut menaikkan insentif bagi pegawainya yang menyumbang inovasi dan paten, yaitu Mitsubishi electric dan Ajinomoto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.