Jakarta, KompasOtomotif – Pemain baru di segmen mobil kota asal Malaysia, Proton Iriz sudah menampakkan wujudnya. Di negeri asalnya, Iriz hadir dengan dua pilihan mesin 1.6L dan 1.3L.
Sementara yang diboyong ke Indonesia hanya varian 1.3L, dengan dua pilihan transmisi, manual dan CVT. Ketika ditanyakan mengenai alasan mengapa lebih memilih mesin 1.3L ketimbang 1.6L, pihak Proton mengatakan, salah satunya karena memperhitungkan pajak.
“Tentunya kami mempertimbangkan sistem pajak yang ada di Indonesia. Jadi kami mulai terlebih dahulu dengan varian 1.3L,” ujar Shahidin Sahamid, Regional Head ASEAN, International Sales Division Proton Holding, Kamis (9/2/2017).
Bisa jadi yang dimaksud adalah terkait Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Memang, jika melihat pasal 2 ayat 3 pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 41 tahun 2013 terkait PPnBM, dikatakan kalau mobil (non-sedan) dengan kapasitas mesin 1.500-2.500cc dikenakan pajak 20 persen. Sementara untuk mobil bermesin di bawah 1.500cc hanya 10 persen.
Shahidin mengatakan, kalau pihaknya juga masih melihat respon pasar terhadap Iriz 1.3L miliknya. Kemudian ketika permintaan cukup banyak, dan mulai ada peminat mesin 1.6L-nya, akan kami datangkan,” ucap Shahidin.
Perbedaan di antara keduanya, tentu bukan hanya pada sisi body kit saja, tapi juga urusan mesin. Para konsumen jga disuguhkan fitur yang lebih banyak di 1.6L, mulai dari stat/stop button, dan fog lamp, serta kelengkapan keselamatan, seperti enam airbag.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.