Bangkok, KompasOtomotif – Toyota Motor Thailand (TMT) secara resmi mengumumkan hasil penjualan untuk calendar year (CY) 2016, sekaligus proyeksi CY 2017. TMT telah menyatakan bahwa 2016 merupakan tahun yang berat bagi industri otomotif di Thailand secara keseluruhan.
Padahal, pemerintah Thailand juga sudah memberikan dorongan, demi membantu merangsang pertumbuhan ekonomi, seperti keputusan untuk merestrukturisasi pajak cukai untuk mobil baru, pada akhir tahun lalu. Namun hasilnya masih belum menunjukkan adanya efek positif, terhadap daya beli konsumen.
Dari data yang dirilis Toyota Global News Room, penjualan TMT secara keseluruhan di segmen mobil penumpang dan komersial, mencapai 245.087 unit, atau mengalami penurunan 7,90 persen. Di Thailand, saat ini Toyota berkontribusi 31,90 persen dari total market.
Jika dijabarkan lebih rinci, khusus untuk mobil penumpang perolehannya sebanyak 82.271 unit di 2016, di mana turun sampai 17,20 persen. Sementara itu, penguasaan pasarnya berada di posisi 31,20 persen.
Kemudian dari kendaraan komersial, terbilang masih cukup kuat bertahan, di mana hanya turun 1,70 persen, dengan total penjualan 157.816 unit, dengan kontribusi 31,30 persen.
Proyeksi
Memandang positif 2017, TMT mematok target penjualan tahun ini dengan kenaikan secara total mencapai 8,12 persen, dari 245.087 unit (2016) menjadi 265.000 (2017). Pangsa pasar juga diprediksi tumbuh menjadi 33.10 persen dibanding tahun 2016.
Pada segmen mobil penumpang, TMT proyeksikan pertumbuhan sebesar 27,19 persen untuk 2017, dengan total penjualan diharap mencapai 111.000 unit, dari 87.271 unit di 2016, ditambah kontribusi yang ikut naik menjadi 34,80 persen.
Berbeda untuk kendaraan komersial, TMT memprediksi pencapaiannya akan turun 1,78 persen, dari 157.816 unit, menjadi 155.000 unit.