Jakarta, KompasOtomotif - PT Blue Bird Tbk, cukup resah dengan rencana pemerintah merevisi regulasi kubikasi mesin taksi dari 1.200cc ke atas menjadi 1.000cc. Keputusan ini praktis mempermudah akses para aktivis taksi online mendapatkan kendaraan operasional, karena bisa menggunakan mobil murah (low cost and green car/LCGC).
Baca juga : Ungkapan Kritis Blue Bird soal Revisi Taksi "Online"
Meski demikian, General Manager Used Car Division Blue Bird Hery Sigiarto, menjelaskan pihaknya akan tetap berusaha memberikan layanan yang terbaik bagi konsumen sebagai usaha untuk bersaing.
"Kalau dibilang terganggu sudah pasti, tapi gini, kami punya standar dalam hal kualitas dan pelayanan, kami fokus pada dua hal itu. Ini bisa jadi barometer konsumen untuk memilih," papar Hery saat berbincang dengan KompasOtomotif di Purwakarta, Jawa Barat, Jumat (13/1/2017).
Baca juga : Menanti Lampu Hijau LCGC untuk Taksi "Online"
Menurut Hery, Blue Bird memiliki jam terbang dan kualitas yang cukup tinggi. Dengan kedua hal tersebut, perusahaannya mampu memberikan layanan terbaik bagi konsumen, bukan hanya dari kendaraan tapi juga kualitas pengendara yang melayani.
"Mereka (taksi online) banyak yang tarik driver kami, tapi kami tetap mengusai basic bisnis training untuk melatih pengendara. Bagaimana memberikan layanan, berkendara, menangani masalah, dan lainnya. Untuk kami, jasa transportasi ini bisnis jangka panjang, jadi kami berupaya maksimal," ucap Hery.
"Seperti yang saya bilang sebelumnya, nanti konsumen sendiri yang akan memilih. Mungkin ada yang pilih kami dan pilih lain (online), tapi kami tetap berusaha survive," kata Hery.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.