Jakarta, KompasOtomotif – Dalam 10 tahun terakhir, grafis kondisi penjualan sepeda motor terlihat bergejolak, bahkan pergerakannya naik-turun secara signifikan. Banyak faktor yang memengaruhinya, namun menurut pengamat ekonomi Faisal H Basri, kondisi demikian juga sangat dipengaruhi kebijakan Pemerintah Indonesia.
Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI) Grafis penjualan sepeda motor di Indonesia.
Sejak terpuruk karena krisis 1998, perekonomian Indonesia tidak pernah bangkit lebih dari tujuh persen per tahun. Diibaratkan, perekonomian Indonesia kurang bertenaga dan hal itu juga dialami industri otomotif.
Terpantau, penjualan sepeda motor pernah jatuh pada 2012. Kemudian beranjak naik pada 2013, namun lantas turun lagi pada 2014 hingga menyentuh pertumbuhan minus pada 2015 dan 2016.
“Naik turunnya itu sampai positif-negatif, situasinya tidak menentu sekali. Dua tahun terakhir pertumbuhan minus juga pada penjualan mobil yang sama mengalami tekanan sejalan dengan ekonomi melambat. Kita memiliki pola yang hampir sama, fluktuasi tajam yang sangat dipengaruhi kebijakan pemerintah,” kata Faisal saat menjelaskan presentasinya di Jakarta, Kamis (22/12/2016).
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Grafis penjualan mobil di Indonesia.
Beberapa kebijakan yang memengaruhi industri otomotif yakni kebijakan soal perpajakan, insentif program Low Cost Green Car (LCGC), Bahan Bakar Minyak (BBM), dan bea masuk. Jadi banyak yang tidak melihat bahwa naik-turunnya otomotif lebih banyak disebabkan kebijakan pemerintah,” kata Faisal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.