Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konspirasi Larangan "Winglet" Melemahkan Ducati

Kompas.com - 13/12/2016, 19:15 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif - Dilarangnya sayap pada fairing sepeda motor balap MotoGP mulai musim depan dianggap Jorge Lorenzo melemahkan Ducati. Larangan itu diambil setelah tim lain berbeda pendapat dengan Ducati, winglet dianggap tidak mendukung keselamatan serta berpotensi menambah biaya pengembangan.

Ducati tetap tidak setuju, diwakili oleh Lorenzo yang mulai membela Ducati mulai musim depan. Musim lalu winglet menjadi elemen kunci yang membantu pebalap mengontrol tenaga besar Desmosedici.

"Jika winglet adalah kekhawatiran organisasi dalam hal keamanan, mereka sudah pasti melarangnya setelah balapan kedua," ucap Lorenzo, seperti diberitakan, motorsport.com, Selasa (13/12/2016).

Lorenzo berpendapat pengaruh dari tim manufaktur berperan besar dalam pengambilan keputusan. Bos tim Ducati, Paolo Ciabatti, mendukung pernyataan Lorenzo.

Ciabatti mengatakan musim lalu Ducati fokus pada pengembangan winglet ketimbang sektor lainnya. Dilarangnya winglet dikatakan dengan kekhawatiran keamanan yang tidak pernah ada.

"Telah terjadi banyak kecelakaan tahun ini dan tidak ada satupun pebalap yang tergores (karena winglet). Ini jelas menunjukan bahwa kami mendapatkan keuntungan kompetitif karena kami memasangnya sebelum orang lain, dan mereka melarangnya buat menyingkirkan keuntungan itu," kata Ciabatti.

Meski begitu tim Ducati diklaim sudah menemukan cara membuat ban depan Desmosedici tidak terangkat saat berakselerasi tanpa winglet. Cara baru ini diyakini bikin Ducati kompetitif walau winglet tidak boleh lagi digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau