Jakarta, KompasOtomotif — Siapa sangka di tengah lesunya perekonomian, sedan-sedan mewah dengan banderol fantastis justru resisten. BMW di Indonesia, misalnya, menyatakan bahwa permintaan untuk sedan Seri 7 naik signifikan tahun ini. Itulah sebabnya, model ini mulai dirakit lokal.
Head of Corporate Communication BMW Indonesia Jodie O’tania mengatakan bahwa sejak diluncurkan pada 2015 sampai sekarang, permintaan dan penjualan Seri 7 naik terus. Padahal, jika dilihat harganya, tidak sembarang orang mampu beli.
BMW Indonesia sudah memasarkan Seri 7 dengan dua tipe yang didatangkan langsung atau completely built up (CBU) dari Jerman, yakni 740Li Executive yang dipatok Rp 2,5 miliar, dan 740Li Pure Excellence yang dibanderol Rp 2,9 miliar. Ternyata keduanya dianggap sukses.
”Karena kami melihat permintaan yang cukup tinggi, akhirnya kami memutuskan adanya produksi lokal. Market share berapa? Kami hanya bisa bilang naik signifikan,” ucap Jodie di sela seremoni peluncuran BMW Seri 7 rakitan lokal, di Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Jodie pun menegaskan bahwa kendaraan premium saat ini sudah semakin dikenal. Semua orang sadar akanpentingnya sebuah merek sehingga kebutuhan untuk hal ini bertambah. Berdasarkan riset internal BMW Indonesia, ada tren peningkatan di segmen menengah ke atas yang dihuni Seri 5 dan Seri 7.
Kini tinggal cocokkan dengan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Sejak Januari hingga Oktober tahun ini, BMW sudah berhasil menjual 54 unit Seri 7. Dari jumlah itu, 81 persen di antaranya adalah 740Li yang baru diluncurkan Oktober 2015.
Memang, jumlah itu masih kalah jauh jika dibandingkan pesaing terdekat, Mercedes-Benz S-Class yang terjual 249 unit pada 10 bulan pertama tahun ini. Namun, jumlah penjualan Seri 7 tersebut sudah dianggap naik drastis.
Diharapkan, dengan adanya skema CKD, harga lebih terjangkau dan makin banyak orang kaya melirik tipe 730Li yang dirakit di Gaya Motor, Sunter, Jakarta Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.