Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 16/11/2016, 09:21 WIB
|
EditorAzwar Ferdian

Jakarta, KompasOtomotif - Wacana penerapan Euro 4 dan program Low Carbon Emission (LCE), ibaratnya bukan pembahasan baru di industri otomotif. Mungkin sudah beribu pertanyaan terlontar dari para wartawan, seraya mengawal program ini sampai diterbitkan.

Namun, di antara kedua rencana tersebut, mana terlebih dahulu yang aturannya bakal lebih cepat dilahirkan? Jangan sampai nantinya ini seperti cerita telur dan ayam, yang tak pernah ada habisnya. 

I Gusti Putu Suryawirawan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) mengatakan kalau kedua kebijakan tersebut, akan dihadirkan secara bersamaan. Jadi di satu sisi, pemerintah komitmen di Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Paris (Conference of the Parties/COP21), di lain pihak harus memperjuangkan industri otomotif Tanah Air.

"Ini harus paralel, di satu sisi kami punya komitmen di COP21 (LCEP dan Carbon Tax), tapi juga kami harus bersaing di sisi industri (Euro 4 dan bahan bakar). Nantinya yang di tengah jalan ketemu kami baru kombinasikan," ujar Putu saat dijumpai pada sela-sela diskusi E-Mobility Future of Automotive Industry di Jakarta, Senin (14/11/2016).

Yan Sibarang Tandiele, Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian menambahkan, program LCE dimaksudkan untuk diimplementasikan terlebih dahulu. Tujuannya untuk mendorong  industri otomotif mempersiapkan diri, sebelum menuju kepada pemberlakuan tax berdasarkan CO2 (CO2 based tax).

"Namun, program tersebut (LCE) harus didukung dengan ketersediaan bahan bakar yang sesuai, agar dapat dihasilkan emisi CO2 yang rendah. Akibat dari pemberlakuan pajak CO2 adalah, mobil yang emisinya rendah akan dikenakan pajak yang lebih rendah pula," ujar Yan kepada KompasOtomotif, Selasa (15/11/2016).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke