Jakarta, KompasOtomotif — Kendaraan bermotor roda dua bertenaga listrik terasa masih sangat asing di Indonesia. Namun, itu bukan jadi alasan untuk menutup mata akan perkembangan zaman, di mana isu untuk masuk ke era zero emission dan lari dari ketergantungan akan bahan bakar fosil jadi arah industri otomotif baru.
Muhammad Al Abdullah, CEO Garansindo Group yang juga merupakan mitra Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dalam proyek Gesits, mengakui bahwa masih banyak anggota masyarakat yang ragu akan skuter listrik, terutama terkait masalah infrastruktur pengisiannya.
"Rencana dari awal Gesits ini atau skuter listrik ini yang sempat menjadi keraguan masyarakat adalah masalah infrastruktur. Perlu kami tegaskan kalau pengisian baterainya sangat sederhana dan bisa dilakukan di mana saja, seperti handphone," ujar Al, Senin (7/11/2016).
Namun, lanjut Al, untuk semakin mempermudah pengguna Gesits, pihaknya akhirnya menentukan mekanisme swap (tukar). Jadi ketika baterai akan habis, terutama saat berada di jalan, pemilik hanya tinggal menukar baterai yang habis dengan yang terisi penuh di outlet penukaran (swap-station) sehingga tidak perlu menunggu lama untuk mengisi baterai (1,5-3 jam).
"Mekanisme ini seperti membeli elpiji 3 kg atau air mineral galonan. Lokasi penukaran tersebut nantinya bakal ada di SPBU atau minimarket. Jadi akan sangat mudah," ujar pria yang akrab disapa Memet itu.
Konsep swap-station ini sudah diaplikasikan di Taiwan, yang diusung oleh merek skuter listrik lokal, Gogoro. Melalui konsep ini, peminat skuter listrik bisa semakin bertambah.
Baca juga: Sukses Skuter Listrik di Taiwan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.