Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Kata Kawasaki soal Teknologi "Drive by Wire" Rival

Kompas.com - 26/09/2016, 15:12 WIB
Ghulam Muhammad Nayazri

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif — Bisa jadi, Honda merek pertama di Indonesia yang melahirkan sepeda motor berkubikasi 250 cc dengan teknologi throttle by wire (TBW)atau pada mobil sering disebut sebagai drive by wire. Usai dimulai oleh Honda, apakah teknologi tersebut lalu akan populer untuk digunakan pada sepeda motor di kelas ini?

Sebelumnya, saat dikonfirmasi KompasOtomotif, Yamaha belum berencana untuk melakukan itu. Sementara itu, Kawasaki mengatakan kalau mereka tidak berminat untuk mengaplikasikan TBW di produk 250 cc-nya, seperti Ninja 250 atau RR Mono.

"Kami itu semua sepeda motornya tipikal fun to ride. Jadi, si pengendara harus bisa merasakan sepeda motornya sendiri tanpa bantuan alat elektronik," ujar Michael Chandra Tanadhi, Deputy Head Sales & Promotion Division Kawasaki Motor Indonesia, menjawab pertanyaan KompasOtomotif, Sabtu (24/9/2016).

Baca juga: Yamaha R25 Timang-timang Teknologi "Drive by Wire"

Michael melanjutkan, penggunaan teknologi TBW pada kendaraan roda dua berkubikasi kecil (250 cc) dianggap percuma, bahkan bisa membuat pengendara tidak bisa merasakan tarikan sepeda motornya.

"Tidak ada manfaatnya, efeknya juga tidak banyak, bahkan bisa tidak terasa tarikannya, apalagi ukuran mesin sepeda motornya juga kecil, 250 cc. Jadi, untuk apa TBW? Teknologi ini di Kawasaki hanya untuk sepeda motor berkubikasi besar, seperti Kawasaki ZX-10 dan H2," ujar Michael.

Dari sisi marketing, kata Michael, TBW juga tidak berpengaruh banyak karena fitur ini sudah cukup familiar di dunia otomotif. "Harganya kemungkinan hanya Rp 2 jutaan, dan sayang kalau dimasukkan ke sepeda motor berkubikasi kecil," ujar Michael.

TeknologiTBW merupakan perangkat canggih yang membuat sepeda motor tidak lagi menggunakan tali kawat untuk mengatur bukaan throttle. Perannya digantikan oleh motor listrik dengan mengandalkan sinyal yang dikirim dari sensor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com