Purnajual, Bisnis Masa Depan AHM

Jakarta, KompasOtomotif – Di tengah daya beli yang turun, masyarakat bisa saja melakukan penundaan pembelian sepeda motor dalam jangka waktu lama. Namun, jika bagi yang sudah memilikinya, sulit untuk menunda untuk urusan servis periodik.

Melihat kondisi tersebut, bukan sesuatu yang munafik jika produsen mulai memfokuskan kegiatannya pada bisnis purnajual, di samping tetap gencar berjualan. Wedijanto Widarso, General Manager Technical Sevice Division AHM mengiyakan dan mengatakan, pihaknya juga sedang gencar mengembangkan jaringan bengkel resminya, Astra Honda Authorize Service Station (AHASS).

“Itulah yang sedang kami giatkan, untuk mem-brainwash para pemilik diler. Mereka harus care dengan itu (bengkel), pasalnya bisnis bengkel adalah bisnis masa depan,” ujar Wedijanto Widarso, Kamis (25/8/2016).

Wedijanto melanjutkan, saat ini dirinya sedang mendorong untuk menambah pit dan mekanik, untuk seluruh AHASS-nya. Selain itu, AHM juga mencoba membuat jaringan H1 (gerai penjualan), menjadi H2 (bengkel resmi) dan H3 (suku cadang).

“Target saya di tahun ini itu ada 150 jaringan yang harus diubah H1 menjadi H2 dan H3, atau dari jualan saja menjadi punya bengkel juga. Jadi kalau ditambang dengan eksisting, totalnya menjadi 1.350-an jaringan yang lengkap atau 3S (sales, service, spare parts) AHM di seluruh Indonesia,” ujar Wedijanto.

Namun sayagnya, Wedijanto masih enggan menyebutkan berapa omzet yang didapat dari bisnis aftersales AHM.