Tangerang, KompasOtomotif – Mengikuti tren dunia, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2016 berusaha mengangkat nuansa yang berhubungan dengan teknologi ramah lingkungan. Dipilihlah ”Green Technology for a Better Future” sebagai tema. Sudahkan relevan dan diterapkan? Bisa iya, bisa tidak.
Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo)—penyelenggara pameran—Yohanes Nangoi mengatakan pada pembukaan (11/8/2016), bahwa tema ini dipilih agar industri otomotif Indonesia bisa menjadi pelopor dalam mengampanyekan kelestarian lingkungan.
Beragam cara dilakukan, termasuk adanya sesi diskusi yang membahas soal industri otomotif tingkat global yang menerapkan teknologi ramah lingkungan. Agenda ini dihadiri sejumlah anggota Organisation Internationale des Constructeurs d’Automobiles (OICA) atau organisasi otomotif dunia.
Baca: Menaksir Omzet GIIAS dari Jualan Booth
Masing-masing peserta pameran pun diimbau utuk menyeleraskan dengan tema. Misalnya, memamerkan teknologi terbaru lewat mobil irit bahan bakar, atau menunjukkan mobil konsep masa depan yang ramah lingkungan.
Rata-rata merek concern dengan tema, namun ada juga yang biasa saja. Toyota dan Honda sebagai dua pemain besar sudah menampilkan teknologi masa depan. Misalnya Toyota dengan konsep FCV Plus dan CH-R, plus mobil hidrogen Mirai. Sedangkan Honda membanggakan Clarity Fuel Cell, pesaing Mirai yang juga berbahan bakar hidrogen.
Daihatsu memajang konsep-konsep Kei Car Mulai dari Tempo yang didesain sebagai mobil toko masa depan, sampai Hinata, mobil mini tanpa pilar B. Dihatsu juga punya Cast Activa, mobil mini dengan konsep sporty crossover dengan fitur pendukung off-road.
Baca: Kenapa Banyak Salesman di GIIAS?
Lexus, menyebut bahwa mereka tak hadir dengan mobil generasi saat ini, tetapi lebih ke arah generasi masa depan. Misalnya kendaraan sport LF-LC dan Lexus RC F GT3.
Sementara konsep-konsep lain yang bakal menjadi mobil produksi memang menawarkan keunikan, namun tidak sejalan dengan tema soal mobil berteknologi hijau.
Misalnya, Datsun GO-cross Concept yang lebih menunjukkan tampang crossover harga terkangkau. Pun demikian dengan Mitsubishi yang punya XM Concept, MPV 7-seater untuk bermain di segmen low MPV.
Selebihnya? Praktis tak berbeda dengan barang showroom. Nuansa ”hijau” hanya ditemui pada merek tertentu. Selebihnya, jualan. Titik.
Gaikindo menyebutkan memajang lebih dari 300 kendaraan dalam pameran kali ini. Berarti, kalau hanya sebelas mobil bertemakan masa depan yang dipajang, maka rata-ratanya hanya 3,6 persen.
Fakta data ini membuat tema ”teknologi hijau” terasa kurang greget. Mobil konsep pun terasa tak begitu menarik perhatian. Pengunjung pameran kelas dunia ini justru lebih tertarik dengan program promo yang dijejalkan di tiap merek.
Tenaga penjual pun bertebaran memenuhi booth, membuat kelasnya sebagai pameran bertaraf internasional lebih terasa sebagai ajang mengeruk keuntungan lewat Surat Pemesanan Kendaraan (SPK).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.