KOMPAS.com – Suhada tak akan pernah lupa kejadian yang menimpanya menjelang hari raya Idul Fitri pada tahun lalu. Ia hampir saja batal merayakan lebaran bersama istri dan anak-anak di kampung halaman, di Cirebon, Jawa Barat.
Suhada adalah satu dari empat orang korban yang selamat dari kecelakaan di ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Senin (6/7/2015). Mobil sewaan jenis minibus bernomor E 1720 MF yang membawa 11 penumpang—termasuk Suhada—menabrak truk tangki di sisi jalan tol.
Minibus pun oleng hingga masuk ke parit. Dalam hitungan detik, api menyebar cepat menghanguskan mobil beserta isinya. Empat kawan Suhada tewas di lokasi, sedangkan tiga orang lainnya meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Awal cerita, Suhada, Husen, dan kawan-kawan berniat pulang kampung lebih awal. Mereka sengaja membeli tiket pesawat dari Kalimantan Selatan—tempat mereka bekerja—jauh-jauh hari untuk menghindari harga tiket yang kerap melambung jelang lebaran.
Suhada memang selamat. Namun, uang Rp 3 juta di dalam tas yang sedianya dia bawa pulang untuk berlebaran bersama keluarga, raib dalam kecelakaan. Uang Rp 1 juta di saku celananya pun bernasib sama.
"Tidak ada uang sama sekali. Syukurlah masih bisa bertemu anak-istri," ujar Suhada, seperti dikutip Kompas pada Rabu (8/7/2015).
Cek rute
Amit-amit, tak ada orang yang mau mengalami kecelakaan seperti Suhada dan kawan-kawan. Jangan hanya mengejar ongkos murah atau kecepatan tiba di rumah, tetapi nyawa malah jadi taruhan.
Rute pulang kampung sebaiknya dipastikan lagi dan lagi sekalipun sudah terbiasa dilintasi, apalagi kalau rute baru seperti Tol Cipali yang dilewati rombongan Suhada. (Baca: Korban Berjatuhan di Tol Cipali, Pemudik agar Ekstra Hati-hati).
Selain rute wilayah yang dilintasi, pengecekan sebaiknya juga mencakup antisipasi risiko yang mungkin dihadapi. Rambu, kondisi jalan, tempat pemberhentian, atau pombensin, mutlak diketahui dari awal sebelum memulai perjalanan.
Tol Cipali, misalnya, didominasi trek lurus. Bila tak waspada, injak gas pol sangat menggoda di sini. Sudah begitu, trek seperti ini sangat rawan membuat pengemudi mengantuk. (Baca: Bahaya Mengemudi dalam Kondisi Mengantuk).
Proteksi
Satu hal yang harus dicermati paling awal bila memilih mudik melalui jalan darat adalah kendaraan yang digunakan. Kalaupun mengguakan mobil sewaan, bukan berarti juga Anda "terima beres" asal bayar.
Paling penting, jangan sembarang menyewa mobil. Periksa dulu reputasi rental mobil sebelum menyewa. Rental berkualitas baik menyiapkan armada "berusia muda", sekitar satu sampai empat tahun.
Jasa penyewaan mobil bereputasi baik biasanya selalu menjaga kondisi kendaraan dengan melakukan perawatan secara berkala. Anda pun dapat terhindar mendapatkan mobil tak layak jalan sehingga dapat meminimalkan risiko memperoleh gangguan di tengah perjalanan.
Lebih dari itu, beberapa agen penyewaan mobil bahkan sudah memberikan proteksi asuransi mobil dan jiwa bagi konsumen. Amit-amit, proteksi ini akan berguna bila ada kejadian tak terduga seperti kecelakaan dalam perjalanan.
Dengan proteksi tersebut, kerusakaan mobil dan keselamatan jiwa Anda sekeluarga akan menjadi tanggungan rental mobil. Untuk memastikan rental mobil memiliki asuransi, Anda bisa menjelajahi situs penyewaan kendaraan.
Situs web dari rental mobil bereputasi baik akan memuat informasi lengkap termasuk tentang asuransi. Jika mencermati situs web belum memuaskan, coba hubungi nomor kontak atau call center yang semestinya juga tertera di laman tersebut. Jangan sampai "terjebak" rental "abal-abal" yang bahkan nomor kontaknya tak bisa dihubungi.
Menyewa kendaraan ada baiknya direncanakan dan dilakukan jauh-jauh hari sebelum pemakaian. Ada saja rental mobil yang menawarkan potongan harga untuk pemesanan jauh-jauh hari sebelum pemakaian. Sudah aman, bisa berhemat pula.
Selamat bersiap-siap mudik!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.