Jakarta, KompasOtomotif – Penggemar mobil kuno di Indonesia ternyata cukup banyak jumlahnya. Menurut data Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI), pemilik mobil antik mencapai 4.000 unit, dan 1.250 unit di antaranya merupakan anggota dari PPMKI.
Bicara suku cadang, menurut Ketua Umum PPMKI Rony Arifudin sama sekali tidak ada masalah. Sebab, masih bisa dibeli di luar negeri atau menggunakan merek serta model lain. Namun, satu hal yang menjadi kendala, yaitu mencari aksesori.
“Kalau suku cadang dan mesin masih bisa kita menggunakan yang lain. Tetapi aksesori, benar-benar sulit. Contohnya seperti lis, emblem merek, lampu dan lain sebagainya, sekalinya ada harus menunggu lama,” ujar Rony saat berbincang dengan KompasOtomotif, di area JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.
Mobil kuno itu sendiri, kata Rony tidak perlu perawatan yang ekstra. Sebab, teknologinya tidak modern seperti mobil zaman sekarang yang sudah menggunakan injeksi, dan lain sebagainya.
“Kalau mobil kuno teknologinya masih biasa-biasa saja, sehingga benar-benar murah. Kendalanya jika barang yang kita cari tidak ada di pasaran. Tetapi untuk yang lainnya benar-benar mudah,” kata Rony.
Bergabung
Rony menyarankan, kepada pemilik mobil kuno bisa bergabung dengan PPMKI. Sebab, jika ada kesulitan mengenai suku cadang, mesin hingga aksesori bisa saling bertukar pikiran. “Tidak ada syarat khusus untuk menjadi anggota PPMKI, selain punya mobil kuno, hanya diminta bayar iuran per bulannya saja,” ucap Rony.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.