Jakarta, KompasOtomotif – Konsumen Rolls-Royce boleh berstatus kaya raya. Namun, jika kondisi pasar otomotif dan ekonomi di Indonesia belum stabil seperti saat ini, calon konsumen mobil supermewah ini bisa berpikir dua kali untuk membeli.
Yudy W Widodo, General Manager Rolls-Royce Motor Cars Jakarta, menjelaskan, bukan karena tidak memiliki uang banyak, melainkan lebih pada menunda. Sebab, harus memikirkan bagaimana nasib anak buah di perusahaannya.
“Jadi kondisi seperti ini jangan dianggap tidak berpengaruh pada kita. Kita juga tetap kesulitan mencari konsumen yang ingin membeli Rolls-Royce,” ungkap Yudy di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (31/3/2016).
Kesulitan ini, lanjut Yudy, sudah terjadi sejak 2014, ketika pasar otomotif nasional mulai terlihat ada gelagat penurunan. Tahun ini pun diprediksi Yudy tetap sama seperti 2015.
“Masih berat sekali, karena kondisi seperti ini saling berkaitan, mulai dari bawah hingga ke atas. Semuanya serba naik,” ucap Yudy.
Menurut Yudy, meski Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) diturunkan sekalipun, tidak akan memperbaiki kondisi. Sebab, faktornya bukan hanya itu, paling utama adalah ekonomi secara umum.
“Kalau ekonomi secara umum sudah baik, maka semuanya akan baik, begitu juga dengan kita. Jadi, kalau penjualan mobil lain bagus, kita juga ikut bagus,” ujar Yudy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.