Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengendarai "Supercar” Jangan Sembrono!

Kompas.com - 01/12/2015, 07:02 WIB
Aditya Maulana

Penulis


Jakarta, KompasOtomotif
– Satu lagi kasus kecelakaan menimpa pengemudi mobil super (supercar) terjadi, kali ini di Surabaya, akhir pekan lalu. Mobil ini sulit dibilang normal, jadi perlu pengetahuan dan keahlian khusus berada di balik kemudinya, bukan sembrono!

Selain harus memiliki keterampilan mengemudi yang baik, pengemudi supercar juga wajib melakukan penyesuaian. Fungsinya, agar sopir tersebut bisa mengetahu karakter dari kendaraan yang dikemudikannya itu.

Menurut Jusri Palubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), ada tiga hal yang wajib dilakukan oleh pengemudi supercar saat mulai berkendara. Pertama, wajib mengetahui berapa tenaga mobil yang dikemudikan, kedua, kenali karakter handling, dan terakhir pelajari sistem pengeremannya.

“Kurang lebih lima menit pertama lakukan penyesuaian untuk mengetahui ketiga hal tersebut. Karena, mengemudikan supercar dengan mobil biasa itu sangat-sangat berbeda,” kata Jusri kepada KompasOtomotif, Senin (30/11/2015) malam.

Dijelaskan Jusri, setelah mengetahui berapa tenaga dari mobil super itu, hal yang harus dilakukan, yakni mencoba mendorong pedal gas secara spontan dan lakukan beberapa kali. Hal itu untuk mengetahui berapa besar tenaga dan torsi dari kendaraan dalam kondisi tiba-tiba (kick down).

Untuk handling-nya, menurut Jusri tidak harus dibawa dengan kecepatan tinggi. Pengemudi bisa mengetahuinya saat kendaraan melintas di jalanan berkelok atau putar balik.

Terakhir sistem pengereman. Cara mengeceknya hanya cukup menginjak pedal rem beberapa kali saat mobil melaju, tapi tidak sampai mobil berhenti.

“Setiap berjalan menggunakan mobil super wajib melakukan hal seperti itu. Karena, jika sudah mengetahui karakter dari mobil itu, kita bisa lebih berhati-hati lagi. Setidaknya, saat terjadi hal yang buruk, masih bisa mengendalikannya, karena kebanyakan pengemudi supercar hilang kendali ketika mobil dibawa dengan kecepatan tinggi,” ujar Jusri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau