KompasOtomotif ikut serta, mendapat kesempatan menjajal singkat tipe Q dengan mesin diesel baru, 2GD-FTV 2.4L, bertenaga 149 PS dengan transmisi manual 5-percepatan. Duduk di jok pengemudi bukan yang pertama kali redaksi rasakan, namun kesempatan ini jadi yang pertama mengemudikannya.
Innova benar-benar berubah, bukan lagi seperti MPV namun terasa sangat SUV saat dikendalikan. Tenaganya besar di putaran bawah, tidak butuh banyak usaha mengajak bodi bergerak dari posisi diam.
Mungkin inilah maksud kepala tim rancang platform IMV (International Multi-urpose Vehicle) dari Toyota Motor Corporation, Hiroki Nakajima, yang mengatakan, All-New Innova sekarang bukan lagi disebut MPV melainkan "Multi-performance Vehicle".
Kemudi berat
Satu hal yang baru diketahui, kemudi berbasis rack & pinion plus power assist terasa berat ketika diayun ke kanan-kiri. Saat melakukan putaran balik, baru terasa perubahan dimensi bodi yang sekarang makin "bongsor".
Salah satu hal positif, tenaga mesin bisa cepat dikail. Selama pengetesan posisi gigi tidak pernah lebih dari dua, itu sudah cukup menaklukan tanjakan menuju lahan parkir di atas gedung.
Kesan jajal singkat, rasa mengemudikan All-New Innova jauh berbeda dibanding generasi lama. Nakajima menjelaskan saat peluncuran, konsep perubahannya adalah mengangkat ketangguhan yang didapat dari riset jalan-jalan di berbagai negara, terutama Indonesia.
Innova sepertinya berubah jadi mobil petualang yang punya menyimpan banyak kemampuan berguna bila diajak berjalan jauh. Butuh pembuktian merasakan kemampuannya bila digunakan di jalan-jalan kota besar yang identik dengan macet.