Watampone, KompasOtomotif – Selepas mengeksplorasi Makassar dengan mengunjungi berbagai tempat bersejarah dan wisata dalam kota, perjalanan Datsun Risers Expedition etape kedua gelombang ketiga berlanjut ke ”ujian sesungguhnya”. Para risers yang memacu lima Datsun Go+ Panca beserta rombongan bergerak menuju Toraja hingga Watampone selama dua hari.
Hari kedua, atau Selasa (29/8/2015), rombongan memacu mobil hingga daerah Toraja sebagai titik akhir. Lebih dari 250 km dijelajahi, memacu mobil dari Makassar menuju Maros—Bantimurung—Pare-Pare—Tana Toraja—Makale—Rantepao. Misi yang dibawa adalah mengenalkan merek Datsun sekaligus mempelajari dan menyebarluaskan potensi wisata kelas dunia.
Mobil-mobil Datsun bermesin 3 silinder berkode HR12DE berkapasitas 1.200 cc itu dipacu dalam kecepatan antara 60-80 kpj melintasi Trans Sulawesi yang elok. Ini menjadi ajang pembuktian mobil LCGC untuk menjelajah rute menantang di Indonesia.
Setelah bermalam di Rantepao, Toraja Utara, risers yang terdiri dari para penggiat blog, penggemar fotografi, dan ”jawara” media sosial dari beragam profesi itu harus mengeksplorasi Tana Toraja berikut budayanya yang sangat terkenal hingga mancanegara.
Rabu (30/9/2015) pagi, rombongan kembali memacu Datsun Go menuju Ke’te Kesu. Atmosfer Tana Toraja mulai terasa ketika memasuki perkampungan dengan deretan rumah adat atau tongkonan yang atapnya menyerupai perahu. Hingga akhirnya rombongan tiba di Ke’te Kesu, perkampungan asli sekaligus objek wisata yang terletak 4 km Selatan Rantepao.
Kehidupan komunal tradisional orang Toraja tersaji di sana. Deretan rumah adat Toraja (tongkonan) dilengkapi lumbung padi (alang sura), area upacara pemakaman (rante), dan tempat pertemuan adat, seolah menyambut kedatangan kami.
Lebih menarik lagi, di sekitar kompleks Ke’te Kesu ada pekuburan tradisional purbakala berusia 500 tahun lebih. Area ini berupa lubang-lubang pada batu cadas yang dijadikan tempat orang Toraja menyemayamkan anggota keluarganya.
Para risers dengan Datsun Go+ Panca mendapat pelajaran berharga dari budaya saat mengetahui bagaimana masyarakat Toraja sangat menghargai tamu, sekaligus mempunyai semangat gotong royong untuk menyelenggarakan upacara kematian dengan biaya miliaran rupiah dalam satu klan keluarga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.