Dompu, KompasOtomotif – Deru mesin diesel YD25DDTi, DOHC, 4-silinder, 2.5L, dengan intercooled turbo, milik All-New Navara menjadi penyemangat dimulainya ekspedisi. Perjalanan 1.354km tim Kompas.com di Nusa Tenggara Barat dimulai dari Pura Meru, Mataram, Lombok, menuju pemberhentian pertama di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, sebelum menuju titik puncak di Gunung Tambora, Dompu.
Rute yang kami lewati sejauh sekitar 90 km dengan beragam tipe jalur aspal, mulai dari perkotaan Mataram, identik pedesaan, hingga menanjak ke arah Bukit Pergasingan dekat Gunung Rinjani.
Mengemudikan Navara memang mengumbar citra gagah dan maskulin, posisi mengemudi yang tinggi rasanya bisa saja mengintimidasi pengguna jalan lain. Tapi hal ini juga wajib menuntut pengemudi menjaga santun di jalan.
Spion samping dan tengah ukuran besar memang bisa memangkas blind spot karakter “mobil tinggi” di beberapa tempat, namun feeling pengemudi harus dilatih untuk merasakan moncong depan dan dan bagian buntut. Meski begitu tak seberapa lama, semua itu bisa terbaca.
Selepas nuansa perkotaan, lebar jalan yang dilalui semakin sempit, hanya muat untuk satu mobil. Ini jadi tantangan tersendiri, sebab Navara punya dimensi bodi dengan panjang 5,2m, lebar 1,85m, dan tinggi 1,79m. Lebar bodi serasa pas dengan jalan.
Kendali utama terasa mantab, lingkar kemudi tebal digenggam tangan. Meski sedikit terasa berat, rasa pengendalian masih dalam batas toleransi sebab perlu diingat Navara punya bobot bersih 1,9 ton. Tak mengejar waktu, kami menikmati pemandangan di perjalaan yang diisi banyak aktivitas masyarakat. Salah satunya melihat pelajar Sekolah Dasar yang pulang berjalan kaki di tepi jalan.
Suspensi
Untuk versi Tanah Air, Nissan Motor Indonesia memilih menggunakan suspensi independent untuk semua roda. Di bagian depan memakai double-wishbone plus stabilizer bar sedangkan di belakang multi 5-link seperti SUV.
Ditambah sasis ladder pengembangan terbaru kenyamanan makin optimal, bodi bisa meraba sambil mengikuti kontur jalan. Kesan kaku seperti generasi lama yang memakai suspensi belakang leaf spring menghilang.
Tanjakan
Mendekati Sembalun kondisi jalan berubah menjadi tanjakan dengan belokan meliuk. Transmisi otomatis 7-percepatan pada varian VL yang kami gunakan efektif menyembur tenaga dan torsi saat akselerasi. Tak butuh banyak sentuhan pedal gas, tenaga 190 PS dan torsi 450 Nm, bisa keluar sesuai kebutuhan.
Saat tanjakan cukup curam kemudian diikuti tikungan butuh tenaga konstan, untuk mendapatkannya tuas transmisi bisa diarahkan ke mode manual agar urutan gigi bisa dipertahankan. Dalam posisi ini menaikan gigi untuk melanjutkan akselerasi dilakukan dengan cara menggeser tuas ke depan (+), untuk menurunkan gigi menggeser ke belakang (-).
Seakan menantang Navara lebih jauh, hujan cukup lebat turun membasahi jalan. Tak ada kekhawatiran berarti sebab Navara terbaru didukung fitur Vehicle Dynamic Control (VDC). Teknologi ini menggunakan berbagai sensor untuk membaca input pengemudi dan gerakan bodi.
VDC mengontrol tekanan rem agar tenaga bisa disalurkan ke ban yang mendapatkan traksi paling besar dalam satu axle, hal ini mengurangi gejala spin di salah satu ban. Fungsi traction control, menjaga output mesin berdasarkan kecepatan, juga termasuk dalam VDC. Menjaga traksi ban juga bekerja saat mobil understeer atau oversteer. Untuk mematikan fungsi VDC, terdapat saklar di bagian bawah ventilasi AC, dekat saklar buka-tutup cover bahan bakar.
Saat sore menjelang, kami tiba di Sembalun Lawang untuk beristirahat. Dini hari tim akan mendaki ke Bukit Pergasingan, lalu keesokannya Ekspedisi Alam Liar berlanjut menempuh perjalanan 8 jam menuju Dompu, Sumbawa. Bersambung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.