Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proton "Tenggelam" di Pasar Sengit

Kompas.com - 13/02/2015, 17:20 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Jakarta, KompasOtomotif – Performa Proton Edar Indonesia (PEI) mengendur tahun lalu, hanya ada 523 unit yang terjual atau turun hampir 50 persen dibanding 2013 dengan pencapaian 1.088 unit. Kompetisi pasar yang sulit, 2014 yang dianggap tahun politik, dan perubahan konfigurasi penjualan nasional menjadi alasan tidak banyak mobil Proton baru yang beredar pada 2014.

“Tahun lalu memang kita belum ada produk baru dan juga karena kompetisi pasar. Tahun lalu juga tahun politik, ada Pemilu dan Pilpres segala macam yang membuat jualan semakin macet. Ini yang membuat pasar semakin, sengit,” terang Presiden Direktur PEI Mohd Asri Bin Khayan tentang penurunan hasil PEI di Jakarta, Jumat (13/2/2015).

Hal lain yang disoroti adalah berkembangnya pasar LCGC dan MPV bawah. Pada 2014, LCGC naik lebih dari dua kali lipat dibanding 2013, menjadi 172.120 unit. Pada MPV bawah, meski turun tipis, total penjualan menggapai 361.261 unit. “Itu menukar pandangan pasar mobil Indonesia. Konfigurasinya berubah tiba-tiba,” jelas Asri.

Minat beli yang tinggi pada MPV bawah hanya menyisakan sedikit celah buat model MPV lebih besar. Model andalan PEI, Exora, yang ada di kelas MPV menengah dikatakan “termakan” segmen di bawahnya.

“Perang diskon tahun lalu juga salah satu penyebab kompetisi pasar makin sengit. Ada sampai Rp 30 – 40 juta, kita ga bisa ikut mereka. Mereka punya tekanan untuk jual mobil karena produksinya ga bisa ditahan,” terang Asri.

Proyeksi 2015

PEI memandang tahun ini iklim industri otomotif membaik dengan kedatangan pemimpin baru, Presiden Indonesia Joko Widodo. Tolak ukurnya dinilai dari kebijakan–kebijakan yang dianggap semakin jelas.

“Harapan kita semoga tahun ini dengan policy, seperti tentang subsidi BBM dan segalam macam, jadi pemain industri bisa bergerak. Target kami masih dibicarakan, pasti lebih tinggi dari tahun lalu, namun angkanya belum pasti,” pungkas Asri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com