Ini Arti Mobnas Menurut Proton Indonesia

Jakarta, KompasOtomotif — Pemegang merek Proton di dalam negeri, Proton Edar Indonesia (PEI), memang belum mau banyak berkomentar tentang proyek mobil nasional (mobnas) garapan Indonesia-Malaysia. Namun, Presiden Direktur PEI Mohd Asri Bin Khayan mau berbagi tentang arti mobnas menurut pandangannya.

Sebelum bercerita, Asri menegaskan, pendapatnya ini harus dilihat bersih dari keterkaitan rencana studi mobnas Proton Holdings Berhad dengan salah satu perusahaan Indonesia, Adiperkasa Citra Lestari.

"Kita harus bedakan, MoU itu satu hal lain. Jadi, pandangan kita jernih. Saya melihatnya mobnas tidak hanya di Malaysia, tetapi juga di negara lain," buka Asri saat ditemui di kantor pusat PEI, di Jakarta Selatan, Jumat (13/2/2015).

Asri menerangkan, mobil nasional adalah teknologi yang dibangun oleh negara itu sendiri. Hal ini yang paling mendasar. Lalu, selain teknologi, mobil bisa dikatakan mobnas bila pekerjadan lokasi pembangunannya berada di dalam negeri.

"Maksud saya, kita bisa serap semua teknologi yang bagus–bagus. Akan tetapi, kalau kita masih mengimpor orang untuk membangunnya, saya rasa itu bukan mobil nasional," ujar Asri.

Mobil nasional dimiliki masyarakat lokal. Artinya, kepemilikan perusahaan pembuat harus mayoritas berasal dari dalam negeri. "Nama proyek nasional itu adalah yang diusahakan oleh skill dan teknologi tempatan (lokal), paling tidak mayoritas 80 persen ke atas. Itu baru disebut proyek nasional," ujar Asri.

Proton, sama seperti merek asing lainnya, hanya menumpang berbisnis di Indonesia. "Yang menentukan arah industri tentu saja lokal," pungkas Asri.

Proton

Malaysia memiliki mobnas Proton. Perusahaan ini berdiri sejak 7 Mei 1983, dimulai dari mimpi mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad. Saat ini, Proton menjadi satu–satunya manufaktur mobnas di Asia Tenggara.

Indonesia pernah punya "mobnas", yaitu Timor, hasil proyek PT Timor Putra Nasional pada era 1990-an. Timor merupakan nama lain sedan produksi Kia di Korea Selatan, Sephia. Timor adalah jawaban Indonesia buat produk awal Proton pada 1980-an, yakni sedan Saga, yang dibuat dengan platform Mitsubishi Lancer Fiore.