Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Teknologi China Cari Cara Produksi Mobil Listrik

Kompas.com - 05/01/2015, 07:46 WIB
Febri Ardani Saragih

Penulis

Beijing, KompasOtomotif – Perusahaan miliarder asal China Leshi Internet Information & Technology telah menghabiskan beberapa tahun terakhir mengembangkan mobil listrik. Kini mereka sedang mencari cara mendaptkan izin dari pemerintah untuk diproduksi di China.

Aksi ini mengikuti ekspansi perusahaan berbasis teknologi asal Amerika Serikat (AS), Google Inc, masuk ke pasar otomotif dengan mobil otonomos. Sedikit berbeda, Pendiri dan Chairman Leshi Jia Yueting mengatakan, persaingan ditujukan kepada Tesla, perusahaan mobil listrik yang juga berasal dari AS.

Ambisi Jia ingin melewati Tesla menciptakan mobil listrik paling terintegrasi di seluruh dunia. Keinginan ini timbul dari dorongan China yang mengusulkan memberikan lisensi perakitan mobil listrik buat perusahaan lokal di luar otomotif sebagai penantang Tesla. Tujuan utama mengurangi polusi udara, meminimalisasi ketergantungan pada impor minyak, dan menjadi pemimpin otomotif global.

Modal
Leshi sudah punya modal, teknologi pintar yang mereka miliki dikatakan bisa dikembangkan menjadi satu pusat kontrol mobil listrik. Visinya mobil listrik milik Leshi bisa bergerak tanpa pengemudi, memiliki fitur parkir otomatis, dan punya fungsi pencarian berbasis cloud perusahaan.

Bloomberg akhir pekan lalu mengatakan, Leshi sedang menjajaki kerja sama dengan BAIC Motor Corp tentang kemungkinan memproduksi mobil listrik serta membuka kesepakatan bersama perusahaan otomotif lainnya. Chief Executive Officer Leshi Internet of Vehicle He Yi mengungkapkan diskusi telah dilakukan awal Desember 2014.

Langkah awal sudah dibuat, Leshi telah menginvestasikan dana pada perusahaan pembuat baterai di AS, Atieva Inc. Bahkan bersama BAIC, Leshi sudah mendirikan pusat penelitian dan pengembangan di Silicon Valley, California, AS.

“Ini adalah mimpi dan gairah kita. Lihat ke langit China, semua warga negara yang bertanggung jawab ingin melakukan sesuatu tentang itu. Inilah kebenarannya,” tutup Jia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau