Jakarta, KompasOtomotif – Mengemudi dengan kadar stres tinggi di kota besar seperti Jakarta butuh tingkat kesabaran tinggi. Mengatur emosi baik untuk pria dan wanita adalah hal mendasar yang bisa memengaruhi perilaku pengemudi menjadi lebih baik, santun, dan berhati-hati.
Psikolog dan Dekan Falkultas Psikologi Atma Jaya Juliana Murniati menjelaskan, pria lebih cenderung bertindak agresif, melanggar lalu lintas, mencari sensasi dan mengambil risiko saat mengemudi di jalan. Sementara wanita yang dikategorikan lebih sering duduk di bangku penumpang juga berperan penting menjaga kestabilan suasana emosi di kabin.
“Stress menimbulkan emosi. Selain itu juga kehilangan kontrol, misalnya karena bertemu macet, hujan besar, lubang besar, atau sepeda motor. Inilah yang membuat pengemudi merasa helpless,” kata Juliana saat menjelaskan materi coaching clinic smart driving di Jakarta, Senin (1/12/2014).
Ada satu lagi yang juga dianggap berbahaya yaitu melakukan banyak pekerjaan saat mengemudi, sebagai contoh menggunakan ponsel. Perhatian dan tingkat kewaspadaan terganggu dan berpotensi menimbulkan kecelakaan.
Solusi
Dari pandangan psikologi, Juliana menerangkan hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari tahu tipikal diri sendiri dengan memantau apa apa saja yang bisa menimbulkan stress ketika mengemudi. Setelah itu baru peluang modifikasi emosi diri bisa diterapkan.
Juliana menyarankan setiap emosi itu dianalisa kapan potensinya muncul. Apa saja penyebabnya, bisa dilihat dari waktu, kejadian, atau apapun. “Misalnya emosi itu muncul saat kita sedang berkendara menuju kantor atau mungkin ketika disusul sepeda motor. Kita mesti cari tahu,” kata Juliana.
Setiap kejadian yang bisa menimbulkan emosi, di situlah titik di mana kita harus bisa lebih sabar. Solusi dari masalah itu harus kita temukan sendiri tanpa bergantung kepada orang lain. Setelah itu monitoring kesalahan dalam mengemudi selalu dijalankan agar terlatih menjadi lebih baik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.