Jakarta, KompasOtomotif – Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengatakan, minimnya minat beli masyarakat, anggapan kualitas terbaik dibanding model lain, dan Pajak Penambahan Nilai atas Barang Mewah (PPnBM), merupakan keraguan manufaktur di Indonesia untuk memproduksi sedan di Indonesia.
Faktor itu yang masih harus dibenahi, meski pemerintah ingin melancarkan investasi lewat pembebasan pajak impor incompletely knocked down (IKD) untuk sedan. Davy J Tuilan, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Jaringan SIS beranggapan, sebelum pembahasan soal metode produksi lokal seperti IKD, sebaiknya ada rangsangan dari pemerintah untuk mengembangkan segmen sedan terlebih dahulu.
“Kalau bicara metode perakitan itu terlalu jauh. Kita harus lihat dulu bagaimana pemerintah bisa merangsang sedan di indonesia, saat sudah bergairah maka pasti ATPM berebutan memproduksi lokal,” jelas Davy di Jakarta, Selasa (25/11/2014).
Kualitas
Kondisi saat ini, menurut Davy, kapasitas produksi manufaktur di Indonesia belum cukup untuk memenuhi kebutuhan domestik. Sebab itu pembagian produksi model yang jelas, misalnya dengan menambahkan sedan, akan dilakukan bila studi pasar dinilai punya kepastian.
Selain itu wajib ada peningkatan kualitas produksi lokal sebab di Indonesia anggapan yang beredar, sedan adalah kendaraan lebih mewah dibanding model-model lain. “Karena memang sudah dibentuk pemerintah selama puluhan tahun, tanpa sadar masuk ke mindset masyarakat kalau sedan harus lebih luxury, pajaknya saja lebih mahal 20 persen dibanding MPV,” timpal Davy.
Salah satu bagian yang mengikuti kata “mewah” adalah kelengkapan fitur keamanan. Dengan begitu produksi lokal nantinya harus lolos spesifikasi uji keamanan, misalnya bersama ASEAN NCAP.
“Sedan harus lebih baik daripada model-model lain. Karena memang dianggap mewah, ekpekstasi masyarakat kalau kantong udaranya tidak sampai enam maka bukan sedan. Sedan sangat mungkin (diproduksi lokal), tapi sebagai sesama pemain yang didorong oleh Gaikindo dan Kementerian Perindustrian, kualitas assembly harus ditingkatkan. Sekarang ada EURO NCAP atau ASEAN NCAP,” tambah Davy.
Selain itu sedan produksi lokal juga diharapkan memungkinkan untuk ekspor. Dengan beban produksi yang tinggi dan persaingan yang semakin mengetat, keuntungan bisa lebih besar bila pasar ekspor juga ikut dikembangkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.