Toyota Fortuner diesel VNT, tenaga dahsyat untuk SUV perkotaan.(TAM)
Jakarta, KompasOtomotif – Selain tangguh, cocok untuk perkotaan, dan bisa berfungsi sebagai mobil keluarga, SUV harus mempunyai mesin bandel sebagai salah satu kriteria penting. Namun konsumen acap bingung memilih, jenis jantung pacu mana yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.Pada dasarnya masing-masing tipe mesin punya keunggulan dan kekurangan. Tidak ada yang perlu diperdebatkan, karena semua kembali kepada selera dan kebutuhan pengguna.Di berbagai literatur, rata-rata disebutkan mesin bensin lebih halus (tidak banyak getaran) dan kencang. Sementara mesin diesel lebih irit dan kuat, terutama dipakai untuk mendaki. Meski demikian, produsen sudah mempertimbangkan antara bodi, bobot, dan tenaga mesin.Seperti yang dilakukan PT Toyota Astra Motor (TAM) saat memberikan pilihan mesin bensin dan diesel pada SUV andalan mereka, Fortuner. Karakternya memang berbeda, namun tujuannya sama, memberikan tenaga yang cukup untuk masing-masing karakter.Dua pilihan itu adalah Fortuner 2.7 VVT-i A/T (bensin) dengan kode 2TR-FE, serta Fortuner 2.5 D-4D A/T (diesel) dengan kode 2 KD-FTV. Tipe mesin bensinnya adalah empat silinder segaris, 16 katup, DOHC. Sementara mesin diesel 4 silinder segaris 16 katup dengan turbo serta intercooler (VNT).Karakter Jika dibandingkan, tenaga maksimum mesin bensin adalah 158,2 tk @5.200 rpm. Sementara mesin dieselnya 142 tk @3.400 rpm. Sedangkan perbandingan torsinya, mesin bensin 241,2 Nm @3.800 rpm, sementara mesin diesel 343,2 Nm @1.600-2.800 rpm.
Dari data itu bisa dibaca, bahwa tenaga maksimum mesin bensin lebih baik. Artinya, mesin ini cocok untuk yang suka kecepatan. Sedangkan pada mesin diesel, torsi besarnya diraih pada putaran mesin rendah, yang berarti karakternya bertenaga jika untuk menarik atau menngendong beban berat.Orang yang suka mobil bermesin bensin biasanya beralasan karena responsif. Memang sesuai karakter, mesin bensin bertenaga di putaran tinggi. Karakter ini bermanfaat ketika jalan yang dilalui dan beban yang dibawa tidak terlalu berat, seperti mengejar kecepatan tinggi di jalan lurus.Berbeda dengan mesin diesel yang tenaganya dihasilkan untuk kekuatan, sesuai dengan karakter torsi maksimum yang besar. Ini bermanfaat ketika situasi berada di luar aktivitas perkotaan, seperti menarik beban berat di pergunungan atau menanjak di jalan berlumpur atau berbatu.Kini, semua bergantung selera dan kebutuhan. Mesin mana yang cocok untuk SUV atau justru karakter Anda?Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Pabrikan Lokal China Terancam Regulasi Emisihttps://otomotif.kompas.com/read/xml/2014/10/22/165945815/Pabrikan.Lokal.China.Terancam.Regulasi.Emisihttps://asset.kompas.com/crops/ubH997ngJDlWFfWfU5CDo_Ps23Y=/0x0:0x0/195x98/data/photo/2014/09/01/0534507idF8v4lpDrZUt.jpg