Pada tahun fiskal 2014 (April 2014-Maret 2015), Toyota sudah menaikkan proyeksi target penjualan menjadi 2,71 juta unit dari sebelumnya 2,62 juta unit. Pertumbuhan positif di AS terjadi karena konsumen semakin percaya diri, pulihnya pendapatan pekerja, dan suku bunga turun.
Penjualan unit periode April-Juni 2014, juga naik 11 persen, jauh lebih besar dari kenaikkan rata-rata industri (semua merek) yang tercatat cuma 6,9 persen saja. Juli saja, penjualan Toyota juga naik 12 persen, menggeser Ford yang harus puas duduk diperingkat kedua penjualan mobi, bulan lalu.
"Mereka berhasil menjual sangat banyak SUV premium. Antrean menumpuk untuk membeli Highlanders dan model ini punya margin lebih besar ketimbang jualan Corolla," beber Mark Yockey, Direktur Pelaksana Artisan Partners di New York, dilansir Bloomberg (5/8/2014).
Turun
Meski positif di AS, Toyota malah menghadapi masalah di Asia, di luar Jepang. Produsen mobil terbesar di dunia ini memangkas target penjualan menjadi 1,58 juta unit dari sebelumnya 1,63 juta unit. Di Eropa, penjualan diharapkan naik sedikit menjadi 860.000 unit dari sebelumnya 850.000 unit. Sementara di Jepang, penjualan diprediksi stagnan di level 2,21 juta unit.
Sejak kenaikan pajak penjualan di Jepang mulai April lalu, penjualan mobil sampai Juni turun 10 persen menjadi 319.460 unit dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Secara total estimasi target, diharapkan bisa menjual 10,22 juta unit mobil tahun ini, turun 110.000 unit dari sebelumnya karena pelemahan pasar di negara berkembang. "Kondisi di Thailand, India, Brasil, dan negara berkembang lain tengah melemah," jelas Koki Konishi, Managing Officer TMC.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.