Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengaruh Mobil China buat Subaru

Kompas.com - 16/05/2024, 20:41 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar otomotif Indonesia makin beragam dalam beberapa tahun terakhir. Sejak 2017 tak sedikit merek asal China yang terjun dan mengambil ceruk pasar mobil Tanah Air.

Salah satu yang merasakan dampak hadirnya merek-merek asal China ialah Subaru. Pabrikan asal Prefektur Gunma, Jepang itu menyebut kedatangan merek China menjadikan industri lebih bergairah.

Baca juga: Naik Bus Suites Class Jadi Solusi Hemat Saat Bepergian Luar Kota

Marketing dan GM Public Relation Subaru Indonesia, Ismail Ashlan, mengatakan, hadirnya mobil China menggerakkan peta mobil listrik di Indonesia.

Subaru BRZ 2024Subaru Indonesia Subaru BRZ 2024

"Artinya industri dan edukasi terhadap fitur tumbuh sangat pesat. Karena yang melakukan eduksi tersebut pemain baru, artinya untuk industrinya sangat positif untuk Subaru kami pasti merasakan pastinya isu terkait elektrifikasi," di Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2024).

Namun mengenai persaingan pasar, Ismail mengatakan Subaru hampir tidak merasakan dampak apa-apa. Sebab target konsumen Subaru berada di segmen khusus.

"Tapi sekali lagi karena Subaru Indonesia di bahwa naungan Plaza  Auto Mega tidak punya program elektrifikasi dalam dua-tiga tahun ke depan. Program kami ialah enjoyment dan peace of mind setra driving experience yang menyasar orang yang memiliki target kesenangan berkendara," kata Ismail.

Baca juga: Video Mitsubishi Pajero Sport Pasang Aksesori Mirip Senapan Mesin

SubaruFoto: Subaru Subaru

Ismail mengatakan, dari total penjualan mobil nasional yang menyentuh angka sekitar 1 juta unit tiap tahun, target pasar Subaru paling hanya 0,01-0,02 persen. 

"Target kami sadari kecil (niche) bahkan di bawah 1.000-2.000 orang. Itu adalah segmen yang kami sasar. Jadi rasanya kami tidak bersentuhan dengan merek yang disebutkan tadi," ungkapnya.

"Jadi targetnya ialah orang yang cari kesenangan berkendara atau unik dari suatu merek. Jadi buat Subaru pengaruhnya sangat kecil tapi secara industri secara positif," kata Ismail.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau